Dark/Light Mode

Mas Nadiem Tolong, Imbas Wabah Corona Guru Swasta Terancam Tak Gajian

Minggu, 29 Maret 2020 09:05 WIB
Nadiem Makarim (Foto: Istimewa)
Nadiem Makarim (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wabah virus Corona tidak cuma mengancam ekonomi para pelaku UKM, pekerja harian, buruh, dan ojek online. Para guru swasta juga. Mereka terancam tidak gajian selama wabah masih berlangsung dan sekolah masih diliburkan.

Lely (34), seorang guru swasta di Kabupaten Tangerang, menceritakan, selama ini, gaji untuk guru swasta sangat bergantung pada pembayaran SPP peserta didik. Tidak seperti guru PNS atau guru honorer di sekolah negeri, yang gajinya ditanggung pemerintah. "Gaji guru swasta hanya bersumber dari pembayaran SPP siswa," tuturnya, Minggu (29/3).

Baca juga : Jangan Langgar Aturan Soal Corona di UEA, Sanksinya Nggak Nahan

Untuk guru di sekolah swasta besar, mungkin tidak ada masalah. Yayasan besar biasanya punya dana memadai untuk tetap menggaji para pengajarnya. Sistem pembayaran SPP di sekolah swasta besar juga kebanyakan sudah lewat bank. Sehingga, saat siswa diliburkan, iuran SPP tidak begitu tersendat. 

Sedangkan untuk sekolah swasta kecil, kemampuan dananya sangat minim. Sudah begitu, pembayaran SPP-nya masih dilakukan secara tunai. "Saat sekolah diliburkan, pembayaran SPP pun terancam libur. Apalagi untuk sekolah tingkat SMA, yang pembayaran SPP-nya dilakukan anak, bukan orang tua. Saat sekolah libur, otomatis tidak ada pembayaran SPP," tuturnya.

Baca juga : Penyelenggara Negara Diminta Hentikan Acara Seremonial

Terancam tidak gajiannya guru swasta ini tidak cuma satu bulan. Tetap bisa sampai Juni. Sebab, Pemerintah sudah menetapkan, belajar di rumah sampai awal Juni. "Untuk tetap mengaji para guru, bukan hal yang mudah bagi yayasan," imbuhnya.

Atas hal itu, dia meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, untuk memerhatikan nasib guru swasta selama pandemi Corona. Jangan sampai guru swasta tidak gajian selama pandemi Corona ini. Padahal, meski sekolah libur, guru swasta tetap menyiapkan bahan ajar dan memonitor perkembangan siswa setiap harinya.

Baca juga : Di Tengah Wabah Corona, PGN Tetap Layani Pelanggan Jargas

Lely mengusulkan ada bantuan yang dikucurkan untuk guru swasta. Dia juga meminta Pemda memberikan perhatian serupa.

Yesi (24), seorang guru swasta yang juga di Kabupaten Tangerang, menambahkan, saat ini ada beberapa orang tua yang meminta agar SPP pembayaran SPP didiskon. Alasannya, para orang tua juga mengajar di rumah. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.