Dark/Light Mode

Hehoh Nasi Anjing

Niatnya Nolong Jadi Nyakitin

Selasa, 28 April 2020 05:30 WIB
Ilustrasi nasi anjing yang dibagikan ke warga di Warakas, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Minggu (26/4). (Foto: Istimewa)
Ilustrasi nasi anjing yang dibagikan ke warga di Warakas, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Minggu (26/4). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Niat pembagian nasi bungkus sebenarnya baik. Namun, karena ada embel-embel “nasi anjing” bikin banyak pihak marah. Lebih-lebih warganet. Hal ini dianggap menyakitkan. Polisi pun sempat turun tangan.

Nasi anjing itu berasal dari komunitas bernama ARK Qahal di Jakarta Barat. Nasi ini dibagikan ke warga di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu. Dalam sebuah video berdurasi pendek 27 detik yang diunggah akun @Anggraini_4yu di Twitter, tampak sejumlah relawan komunitas tersebut menyusuri gang sempit. Mereka menawarkan nasi tersebut kepada salah seorang ibu berjilbab yang menyambut di teras rumah. "Bersedia nggak, Bu. Ini nasi anjing, temennya nasi kucing, Bu," ujar salah seorang relawan, yang mengenakan kaos biru berlogokan kepala anjing.

Dia menjelaskan, nasi anjing yang dibagi itu porsinya lebih banyak daripada nasi kucing. "Supaya kita enggak kelaparan," sambungnya. Hingga pukul 8 malam tadi, video itu sudah ditonton 78,7 ribu kali.

Baca juga : Nasi Anjing dan Kepekaan

Di video lain, seperti diunggah @IwanSumule di Twitter, salah seorang relawan “Nasi Anjing” menunjukkan suasana pengemasan. Relawan itu memastikan, semua bahan nasi bungkus itu halal.

"Ini semua bahannya halal, dijamin. Sekali lagi, kenapa dinamakan nasi anjing, karena anjing itu binatang yang setia. Makanya kita perlu setia yang pertama kepada Allah yang di atas, kemudian sama pemerintah, sama Pancasila, UUD 1945," jelasnya. Video 44 detik itu sudah ditonton 314,9 ribu kali.

Agar kesalahpahaman tidak berlanjut, Kepolisian turun tangan. Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara sudah mendatangi lokasi pembuatan nasi anjing itu. "Mendapati bahwa pembuatan nasi dengan bahan halal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Politisi Banteng Bagikan 1 Ton Beras Di Gowa

Sementara, untuk kasus pembagian nasi anjing yang meresahkan itu, telah berakhir damai. Pihak warga Warakas dengan pihak Yayasan Qahal Family telah mendandatangani surat kesepakatan bersama pada Minggu kemarin.

Ada tiga hal yang disepakati. Salah satunya, menyatakan bahwa permasalahan telah selesai dan tidak ada tuntutan lainnya di kemudian hari, baik secara pidana ataupun perdata.

Di Twitter, nasi anjing ini mendapat sorotan sejumlah politisi. Fadli Zon misalnya. Menurut dia, penamaan Nasi Anjing sangat tidak sensitif. Meskipun niatnya baik untuk membantu. "Anjing diharamkan oleh umat Islam yangg kini beribadah di bulan suci. Apakah ini becanda atau sengaja? Alasan apa pun sulit diterima dengan istilah “Nasi Anjing” itu," cuitnya di akun @fadlizon, kemarin.

Baca juga : Heboh Nasi Anjing, PDIP: Sangat Tidak Sensitif, Tapi Nggak Usah Dibesar-besarkan

"Mau berkata kasar tapi lagi puasa. Kalau cuma mau ngasih nasi bungkus, kenapa mesti dikasih stempel "nasi anjing"? Ini bukan lagi salah paham tapi kayak ada unsur kesengajaan mau melecehkan penerimanya. Gak ada akhlak, minus toleransi itulah ciri-ciri mereka. Udah kayak anj*ng...!" timpal akun @HisyamMochtar.

Akun @augustine0874 mengaku tersinggung. "Kita lapar tapi bukan buat direndahin begitu.. Dasar yang ngasih tuh as*!" umpatnya. "Kurang elok sih penamaan nasi anjing untuk bantuan bagi rakyat kecil. Konotasi "anjing"nya itu lho," kesal @meyoouww. "Ngasih bantuan skala RT, hebohnya skala nasional, kurang jago apalagi marketingnya? Udah bisa dibawa ke Haki tuh nasi anjing. Selesai dengan materai 6000," sentil @edimaha233.

Akun @KatolikG mencoba mengklarifikasi penamaan nasi anjing tersebut. "Hari ini heboh video bernada provokasi akibat ada pembagian nasi anjing ke masyarakat. Dikira ada kelompok sengaja membagi nasi dengan daging anjing. Padahal itu nasi dengan daging sapi dan orek, oleh pembuat dinamai nasi anjing karena ukurannya lebih besar dari nasi kucing..," jelasnya. "Kenapa gak nasi gajah aja, bisa buat makan sekeluarga," tanya @_t36uh. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.