Dark/Light Mode

Perangi Corona

Anies, Khofifah, Ganjar, Emil, Siapa Paling Gesit

Senin, 11 Mei 2020 05:15 WIB
Dari kiri: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Istimewa)
Dari kiri: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan, Jawa Timur yang dinakhodai Khofifah Indar Parawansa, Jawa Barat yang dikomandoi Ridwan Kamil (Emil), dan Jawa Tengah yang dikawal Ganjar Pranowo, menempati urutan 4 besar provinsi terbanyak pasien corona.

Seberapa gesit para kepala daerah di empat provinsi tersebut dalam memerangi corona? Berikut uraiannya.

Sampai kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat. Jakarta masih jadi episentrum, dengan jumlah kasus paling banyak. Ada penambahan 114 kasus sehingga total menjadi 4.958 orang. Sebanyak 767 pasien dinyatakan sembuh, sedangkan pasien meninggal dunia sebanyak 437 orang.

Di Jawa Barat, tak ada penambahan kasus baru di hari kemarin. Jumlah kasus mencapai 1.437, dengan 202 sembuh dan 95 meninggal.

Baca juga : Khofifah Minta Malang Raya Terapkan PSBB

Di Jawa Tengah, ada penambahan 18 kasus sehingga total kasus positif menjadi 978, dengan 173 sembuh dan 66 meninggal.

Sementara, jumlah kasus di Jawa Timur kini melebihi Jawa Barat. Ada penambahan 83 kasus sehingga total 1.502 kasus.

Sejak awal April, Anies, Emil, Ganjar, dan Khofifah sudah ancang-ancang menghadapi pandemi virus corona. Caranya macam-macam. Ada yang menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ada juga yang memperketat kedatangan pemudik.

Anies menjadi yang pertama menerapkan PSBB di DKI Jakarta, yakni sejak 10 April. Kebijakan ini berakhir pada 23 April, tapi kemudian diperpanjang hingga 22 Mei. Lewat kebijakan ini, Anies melakukan pembatasan kendaraan sampai melarang masyarakat berkerumun. Sebelumnya, sejak pertengahan Maret, Anies juga sudah meliburkan sekolah.

Baca juga : Berkah Wabah Corona, Elektabilitas Ganjar dan PSI Melonjak

Anies menyiapkan dana sekitar Rp 3 triliun untuk penanganan corona. Belakangan, dana itu ditambah menjadi Rp 5 triliun. Dana tersebut dimasukkan dalam pos Belanja Tidak Terduga (BTT) dari APBD DKI Jakarta tahun 2020.

Dana tersebut dialokasikan untuk penanganan 3 sektor, yakni penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi, dan penanganan jaring pengaman sosial.

Setelah Anies, giliran Emil menerapkan kebijakan PSBB di Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) pada 15 April. Seminggu kemudian, Bandung Raya juga diberlakukan PSBB. Teranyar, awal Mei, Emil menerapkan PSBB berskala provinsi di Jawa Barat dimulai 6-19 Mei.

Menurut dia, keputusan itu akan lebih efektif memutus penyebaran virus corona. Untuk kebijakan ini, Emil menyiapkan anggaran sebesar Rp 10,8 triliun.

Baca juga : PUPR Rehab 10 Ribu Sekolah, Dari Aceh Sampai Papua

Setelah Emil, Khofifah ikut menerapkan kebijakan PSBB untuk kawasan Surabaya Raya. Kebijakan ini dimulai pertengahan April dan berakhir 11 Mei. Kemarin, Khofifah memperpanjang kebijakan itu hingga 25 Mei 2020.

Menurut Khofifah, setelah ditelaah, 14 hari PSBB yang telah dilakukan di Surabaya Raya belum cukup menjamin berhentinya penyebaran Covid-19. Mantan Menteri Sosial itu juga memberi lampu hijau rencana pelaksanaan PSBB untuk wilayah Malang Raya. Untuk kebijakan ini, Pemprov Jawa Timur menyiapkan anggaran Rp 2,3 triliun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.