Dark/Light Mode

Ini Penjelasan BPBD Jatim Soal Bantuan Mobil Tes PCR Yang Dipersoalkan Risma

Sabtu, 30 Mei 2020 06:28 WIB
Tangkapan layar video Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma, yang marah karena merasa mobil tes PCR untuk Surabaya telah disabotase. (Sumber: Istimewa)
Tangkapan layar video Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma, yang marah karena merasa mobil tes PCR untuk Surabaya telah disabotase. (Sumber: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) Suban Wahyudiono menegaskan, dua unit mobil tes PCR bantuan dari Gugus Tugas bukan hanya untuk Surabaya. Melainkan juga untuk sejumlah kabupaten/kota di wilayah Jatim.

"Mobil tes PCR ini untuk Provinsi Jatim. Dalam statement-nya bukan hanya untuk Surabaya. Tetapi juga spesifik untuk kota lain seperti Sidoarjo dan Lumajang," kata Suban, Jumat (29/5).

Suban lalu menjelaskan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur juga telah bersurat kepada Gugus Tugas Pusat pada tanggal 11 Mei 2020, untuk memohon dukungan percepatan penegakkan diagnosis Covid-19.

Baca juga : Ide Ducati Soal Satu Motor Dinilai Berbahaya

Dalam surat tersebut, Gugus Tugas Jatim meminta permohonan mesin PCR 15 unit.

"Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) juga telepon bapak Doni Monardo (Kepala Gugus Tugas Pusat dan BNPB). Bapak Pangdam (Pangdam V Brawijaya) juga komunikasi ke Kepala BNPB, agar segera ada bantuan mobil unit PCR," lanjut Suban.

Suban juga langsung menghubungi ke Doni Monardo, dan diarahkan ke Deputi Kedaruratan Dody Reswandi untuk menindaklanjuti hal tersebut.

Baca juga : Ini Alasan Kenapa Pergi Ke Salon Berbahaya Di Masa Pandemi Corona

"Dari perbincangan tersebut, pada tanggal 27 Mei malam sudah dikirim 1 unit mobil, berisi 2 mesin PCR," ungkapnya.

Suban juga diberikan nomor telepon untuk menghubungi driver maupun awak mobil tes PCR tersebut, untuk mengarahkan ke tempat serah terima.

"Kami sepakat, mobil tersebut diterima di RS darurat di Jalan Indrapura. Perjalanannya kami monitor terus, dan akhirnya tiba di Surabaya jam 4 pagi," lanjut Suban.

Baca juga : Begini Penjelasan PBSI Soal Status Magang Tantowi Ahmad

Pada tanggal itu juga, mobil tersebut langsung beroperasi di RS Unair, mengerjakan 200 sampel. Sementara di asrama haji, 100 sampel. "Sehingga totalnya, sudah ada 300 sampel untuk Surabaya," kata Suban.

"Kalau mencermati, saya juga disurati Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang memohon bantuan swab tanggal 22 Mei. Padahal, mobil unit ini sudah dijadwalkan datang tanggal 27 Mei. Surat Wali Kota tersebut belum kita jawab, karena sudah langsung beroperasi. Ini kami jelaskan, karena ada pemberitaan yang kurang jelas," lanjutnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.