Dark/Light Mode

Pesantren Sudah Masuk Kembali

Hati-hati, Ada Santri Positif, Satu Pondok Bisa Lockdown

Jumat, 12 Juni 2020 07:54 WIB
Donasi Rumah Zakat untuk Pesantren Cahaya Quran yang khusus untuk tuna netra dan SLB di Ciampea, Bogor.
Donasi Rumah Zakat untuk Pesantren Cahaya Quran yang khusus untuk tuna netra dan SLB di Ciampea, Bogor.

RM.id  Rakyat Merdeka -
Sejumlah pesantren di beberapa daerah mulai bergeliat. Santri, banyak-banyaklah berdoa. Semoga virus corona segera teratasi.

Salah satu yang sudah mulai bergeliat yakni Pondok Pesantren (Ponpres) At Tawazun, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 


Namun para santri harus melakukan rapid test sebelum masuk pondok. Pesantren asuhan KH Musfiq Amrullah ini memastikan kepada semua santri dan para ustad dilakukan rapid test, untuk memastikan semuanya terbebas dari virus corona atau Covid-19. “Yang kami rapid test guru dan santri,” ujar Musfiq, kemarin. 


Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, sedikitnya ada 30 ribu santri yang akan kembali ke pesantren mulai 14 Juni 2020. “Sesuai hasil rapat khusus tentang AKB, santri yang kembali ke pondok harus membawa surat sehat dari dokter dari instansi kesehatan. Termasuk sebelumnya juga melakukan isolasi mandiri di rumah,” tuturnya. 


Di Jawa Timur, Pondok Pesantren Lirboyo akan mulai melakukan proses belajar mengajar 7 Juli 2020. Santri dan santriwati, baik induk dan unit kembali ke pondok secara bertahap sesuai jadwal dan teknis yang akan ditetapkan, yakni 10 persen dari jumlah yang ada pada 20 Juni 2020. Sebanyak 10 persen tersebut diutamakan yang berada di eks-Karesidenan Kediri ditambah Jombang. 

Baca juga : Anggaran Sudah Besar, Pemerintah Harus Hati-hati Tangani Pandemi Covid


Dibukanya kembali kegiatan di dalam pesantren mendapat tanggapan beragam dari netizen. Banyak yang khawatir dan meminta para santri dipastikan kesehatannya sebelum masuk pondok. 


“Pesantren jangan masuk dulu, seriusan. Sekolah biasa aja yang pulang pergi gak masuk, ini yang 24 jam di lingkungan itu-itu aja mau masuk. Kecuali emang udah pada tes yang masuk ke lingkungan pesantren itu. Santri, pembimbingnya ampe yang masak juga kudu dites,” ujar Waniawaw. 


Menurut Arifahdini, membuka ponpes bukan tindakan bijaksana. Bahkan, kata dia, kebijakan rapid test juga tidak cukup. Begitu pun dengan protokol kesehatan, tidak cukup. 


“Vaksin belum ada. Tolong.. Kaji ulang kebijakannya. Jangan buka ponpesnya dulu, Bu. Kalau sektor ekonomi saya tidak ingin berdebat. Tapi sekolah/ponpes? Mohon dipikir ulang,” ungkapnya. 


“Pesantren mau buka lagi, menurutku wajib swab dan PCR. Trus gak boleh santrinya keluar masuk dulu dan juga gak boleh dijenguk,” tegas Goaweygo. 

Baca juga : Keputusan Sekolah Masuk Kembali Harus Ditimbang Matang-matang


“Santri masuk, pastikan swab dulu atau PCR test. Semua barang didesinfektan sebelum masuk pesantren. Setelah masuk asrama, tidak usah keluar lagi sampai perpulangan. Orang tua tidak usah menjenguk dulu,” tutur 0v4lt1n3_. 


“Ini apakah corona tidak berbahaya. Kok pondok pesantren mau buka semua. Padahal dari berbagai penjuru Tanah Air santrinya? Mohon jawabannya kami wali santri ingin informasi yang jelas,” kata Bintang97414738. 


Ombakh_mksr mengusulkan rapid tes untuk santri yang akan kembali masuk pondok dibebaskan dari segala biaya pemeriksaan. “Termasuk para ustadz pendampingnya. Mungkin bisa difasilitasi melalui Dinkes masing-masing daerah. Terimakasih Pak,” ungkapnya. 


“Bagaimana untuk perpulangan santri tahun ini? Mohon jadi perhatian. Jika ada 1-2 orang saja santri yang terpapar Covid, maka satu pondok bisa di-lockdown oleh aparat/pemerintah. Sangat diharapkan agar santri benar-benar sehat saat masuk pondok,” tutur Mas_faried. 


“Pondok pesantren sedari dulu udah isolasi mandiri. Pondok Pesantren ada Masjid, tapi hanya untuk santri gak bisa orang luar asal masuk karena gerbang pun ditutup. Santri pun juga gak bisa asal keluar masuk pesantren kecuali ada alasan jelas. Adik saya pesantren,” kata Hendri_alfatih. 

Baca juga : Akibat Kembali Bersekolah, 70 Siswa Di Perancis Positif Covid


Hamzahlukman9 mengungkapkan, new normal masih program uji coba. “Apakah santrisantri di pesantren mau dikorbankan jiwanya? Sebaiknya untuk pesantren jangan dibuka dulu demi keselamatan jiwa santri,” tegasnya. 


“Asalkan protokol dijalankan sebelum beroperasi Saya kira tidak masalah pesantren dibuka kembali, dan bila ada ODP berdasarkan prosedur protokol, maka dilarang masuk ke pesantren,” ujar Noviyandi_andi.


MasYus100591 bersyukur pondok pesantren dibuka kembali. Dia bilang, pesantren memang memiliki sistem pendidikan khas, tidak dapat disamakan dengan lembaga formal yang bisa lewat daring/online. 

“Di tengah pandemi ini, dukungan dari pemerintah kepada Pesantren amatlah dibutuhkan, agar kegiatan KBM berjalan dg lancar & aman,” katanya. [ASI]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.