Dark/Light Mode

Papua Punya Potensi Besar Ekonomi dan Budaya

Senin, 22 Juni 2020 06:52 WIB
Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani (Foto: Istimewa)
Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Ia menyadari, bahwa media sosial menjadi tantangan utama. Karena itu, setiap ada narasi negatif, akan lebih baik langsung dijelaskan diklarifikasi sehingga tidak dikesankan sebagai informasi yang benar. Opini harus dibangun secara bersama sama dan terorkestrasi. Karena itu, jangan lagi terlambat untuk memberikan klarifikasi atas informasi salah mengenai Papua.  

“Untuk menyelesaikan masalah Papau, semua harus bermain. Karena permasalahan bukan satu lembaga atau per orang, ini persoalan bersama. Perlu diawali berpikir sama, berkata sama, dan akan sangat manjur jika orang asli Papua yang menjelaskan mengklarifikasi, termasuk dengan menggencarkan diplomasi budaya,” ucap Tantowi. 

Baca juga : ASN PUPR Harus Jadi Penggerak Ekonomi Baru

Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino menambahkan, persoalan pengkotak-kotakan berdasar isu rasialis sejatinya telah pupus sejak deklarasi Sumpah Pemuda. Bahkan, sejatinya, isu rasialis sejak dulu hanya dikelola kolonialis untuk memecah belah mengotak-ngotakkan dan yang diuntungkan bukan dari pihak masyarakat. 

Ia mengakui, isu rasial, kerap muncul pada momen momen politik lokal, seperti Pilkada yang terlihat dari narasi kampanye. Hal itu meski hanya tampil dalam politik, memiliki dampak luas. Karena terkesan ada perlakuan berbeda. 

Baca juga : Padat Karya Tunai Diklaim Berhasil Kurangi Pengangguran

Karena itu, ia meminta pemerintah untuk benar-benar memperlihatkan keadilan dan kesamaan dalam penegakan hukum, menciptakan peraturan yang tidak disktriminatif sehingga sebagian kelompok tidak merasa ada luka sejarah. Juga, perlu terus didorong konsensus dialog bersama antara masyarakat Papua dan pemerintah dan menghilangkan pendekatan kekerasan, karena hal itu tidak bisa menjadi dasar dalam membangun rasa senasib sepenanggungan. “Dalam melakukan pembangunan itu jangan sampai punya masaaah dengan masyarakat adat atau menghancurkan budaya,” ujarnya.  

Wakil Bupati Asmat Thomas, Eppe Safanpo, berharap pemerintah terus memiliki perhatian ke Papua dengan memperkuat perhatian pada sektor pendidikan dan sumber daya manusia. Seperti membangun sekolah, puskesmas, sehingga betul-betul memberi imbas positif pada Papua dalam jangka panjang. “Saya percaya Pak Jokowi sunguh-sungguh membangun Papua, dan kami apresiasi,” katanya.  

Baca juga : Astra Punya Bos Baru

Edo Kondologit, musisi asli Papua, mengatakan, pusat dan daerah harus bersama-sama membangun Papua, apalagi Presiden Jokowi memiliki perhatian besar. Karena itu, dana besar terhadap Papua harus dikelola secara tepat sasaran dan berdampak positif bagi masyarakat. Jika ada kendala, lakukan komunikasi agar kebijakan yang sudah bagus mampu dijalankan di lapangan dengan baik sehingga tidak ada kesan di luar negeri bahwa situasi Papua tidak ternah berubah. Padahal, sudah ada banyak kemajuan. Hal lain, ia berharap agar situasi kondusif, tidak ada pernyataan yang politisi yang justru memancing permasalahan baru.  

Nowela Auparay, Juara Indonesian Idol, berharap, ke depan Papua semakin baik, terutama berbagai akses ke kabupaten kecil. Sebab, ada banyak potensi ekonomi tersimpan di Papua, terutama keragaman budaya dan keindahan wisata. Karena itu, akses dan konektivitas menjadi kunci agar Papua bisa semakin maju, sekaligus mendorong ekonomi kreatif. Ia pun terus menyuarakan melalui kesenian bahwa Indonesia dan Papua satu kesatuan, dan kaya budaya. “Saya optimis Papua ke depan semakin berkembang, karena punya potensi besar di berbagai bidang yang luar biasa,” ujar Nowela. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.