Dark/Light Mode

Puasanya Belum, THR Sudah Ribut

Sabtu, 23 Februari 2019 08:06 WIB
Ilustrasi gaji ke-13 PNS (Foto: Istimewa)
Ilustrasi gaji ke-13 PNS (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan pemerintah mempercepat penyusunan peraturan pemberian Tunjangan Hari Raya atau THR 2019 dan gaji ke-13 untuk PNS, bikin ribut jagat maya. Ada yang senang THR cepat datang, ada juga yang nyinyirin aturan ini cuma akal-akalan mencari simpati jelang Pemilu. Duh, puasanya saja belum tapi THR-nya sudah diributkan.

Pemerintah main cepat ihwal penyusunan Peraturan Pemerintah (PP) tentang pemberian THR dan gaji ke-13 untuk PNS. Targetnya, aturan itu rampung sebelum Pemilu 17 April 2019. THR pun cair awal Mei 2019. Sebulan setelah Pilpres. Pas puasa baru mau mulai. Jadwal pencairan gaji ke-13 belum diketahui waktunya.

Artinya, pembahasan ini lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya yang baru diputuskan saat pertengahan puasa. Waktu pembayaran THR tahun 2019, efektif dibayar Mei 2019, demikian Direktur Pelaksanaan Anggaran Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Wiwin Istanti, melalui rilis kepada wartawan, Jumat (22/2).

Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Mudzakir mengatakan, percepatan penyusunan PP THR merupakan siklus wajar. "Surat itu benar. Secara siklus penyusunan RPP THR dan gaji ke-13, memang dilakukan di bulan Maret dan April. Sehingga, apa yang tercantum dalam surat sesuatu yang normal saja," ujar Mudzakir.

Baca juga : Nahrawi Minta Maaf

Masalahnya, Ramadhan tahun ini digelar tak jauh dari Pemilu. Aroma persaingan Pilpres masih terasa. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menilai percepatan PP ini politis.

"Saya kira tidak bisa dinafikan ada motif politik. Namun, kami percaya ASN (Aparatur Sipil Negara) dan publik tidak akan mudah diperdaya, hanya karena itu mereka memilih petahana. Publik sudah cerdas," kata Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (22/2). 

Dahnil mengatakan, masyarakat sudah tak bisa lagi diperdaya dengan kalimat-kalimat yang disebutnya manipulasi. "Mereka paham betul itu uang negara dan hak ASN untuk memperoleh gaji ke-13," katanya.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf tak heran dengan kritik dari kubu Prabowo. "Kami tidak heran, dari BPN itu apa saja kebijakan pemerintah Jokowi pasti dianggapnya salah, kemudian bernuansa politis. Kalau kami sih, gitu aja kok repot," ungkap Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf, Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Jumat (22/2).

Baca juga : Penyelam Ini Mati Syahid

Politisi PKB itu menilai hal yang biasa tentang pengumuman THR menjelang Lebaran. Pengumuman gaji ke-13 itu biasanya malah lebih awal, tidak mendadak. "Misalnya besok akan dibagi, minggu ini akan diumumkan, tidak seperti itu," katanya.

Menurut Karding, pengumuman lebih cepat baik untuk memperhitungkan segala persiapan menjelang Lebaran. Itu yang jadi dasar dari pengumuman lebih awal. "Kalau bisa, mestinya setiap tahun paling tidak di pertengahan sudah diumumkan. Pertengahan sebelum Lebaran," ungkapnya.

Netizen geregetan. "Aneh puasa saja belum, sudah ribut-ribut hitungan THR, biasanya awal puasa baru memikirkan THR, aneh-aneh saja," cuit @YuliusMuchtar. "Jangan cepet-cepet pak tar keburu habis," kicau @Astriaaguastin.

Pendukung ganti presiden semangat sekali menuding keputusan pemerintah bernuansa politis menjelang Pilpres. "Beda dengan saat 2018, yakin ga ada maksud tertentu? Orang ngumpul acara 212 dikhawatirkan bermuatan politis, giliran dia, semua aktivitasnya bermuatan politis," cuit @yantomee.

Baca juga : Soal Rp 300 Juta, Jokdri Ngaku Pinjaman Buat Mbah Putih

Sementara @sang_fandy heran dengan kubu Prabowo. "Aneh dengan BPN TKN Prabowo. Hari-hari di media hanya bicarakan tentang Jokowi, saya sangat minim baca berita tentang BPN TKN prabowo ceritakan prestasi, kinerja, dan program kerja Prabowo. Yang lain beranggapan biasa saja. Lah kan emang begitu harusnya lebaran awal Juni kan? Dua minggu sebelumnya ya Bulan Mei. Kalo misal bilangnya Bulan April ya baru jadi berita," kicau @amandaarien.

"THR Mei, Juni Lebaran.. Apa yang salah," timpal @evisusilawati. "Sekalian saran saja, Idul Fitrinya dimajukan sebelum pilpres...#sarkasme," cuit @MerdekaRakyan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.