Dark/Light Mode

Penyuntikan Vaksin Corona Di Jabar

Tak Perlu Gimmick, Berikan Saja Warga Informasi Valid

Selasa, 18 Agustus 2020 05:48 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (Foto: Istimewa)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga dunia maya heboh mengetahui ada kesalahan informasi soal Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang disebut sudah disuntik vaksin virus corona. Namun, hal itu dibantah oleh Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Dia menegaskan, belum disuntik vaksin. Seperti diketahui, Emil merupakan salah satu pejabat yang mendaftar menjadi relawan uji klinis tahap III vaksin corona di Jabar.

Manajer Senior Integrasi Riset dan Pengembangan PT Bio Farma Neni Nurainy sempat mengatakan Emil sudah disuntik uji klinis tahap III vaksin Covid-19.

Emil pun mengklarifikasi. Dia mengaku belum disuntik vaksin uji klinis tahap III ini. Emil sedang memastikan dulu kondisi fisiknya fit sebelum disuntik vaksin produk Sinovac yang bekerja sama dengan Bio Farma ini.

“Kemungkinan paling cepat minggu depan kalau secara psikologis baik,” ucapnya di Gedung Pakuan, Bandung, Sabtu (15/8).

Baca juga : Permintaan Online Terus Naik, UMKM Harus Bertransformasi Digital

Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan meminta maaf atas informasi yang menyebutkan Emil sudah disuntik vaksin. Dia bilang, Emil belum disuntik vaksin Covid-19 hingga 15 Agustus 2020.

Akun Sono 7 menyesalkan soal itu. Dia bilang, jika sebelumnya dinyatakan sudah disuntik vaksin adalah tidak benar dan cukup klarifikasi maaf saja, berarti kalau lainnya ada tidak benar, hanya cukup maaf saja.

“Publik jangan mudah diinfokan berita yang belum cukup valid, apalagi menyangkut covid,” ujarnya. “Bisakah BUMN berkata jujur, tidak usah banyak gimmick,” pinta Randu.

“Disuntik vaksin aja simpang siur nih,” ketus Ten Cruise. “Kog gak kompak sih? Gemess dah,” imbuh Sujito. Indonesiawan menyesalkan urusan ilmiah jadi keseret ke ranah gak esensi.

Relawan vaksin itu harus ada syaratnya, pejabat gak perlu ikut. “Kalau mereka gak fit gara-gara efek vaksin, rakyat yang rugi,” kata dia. Antoni Go menyambung.

Baca juga : Paksa Perusahaan Terapkan Kembali Kerja Dari Rumah

Dia menjelaskan aturan untuk peserta uji vaksin corona. Peserta dalam pengawasan tidak boleh keluar Kota Bandung. Artinya, sebagai Gubernur Jabar jadi tidak boleh ke mana-mana selama 6 bulan.

“Apa itu sudah dipikirkan Pak Ridwan karena Anda harus memantau daerah-daerah di Jabar,” kata dia.

Sementara, Ernie berharap di umur ke- 75 tahun ini putra-putri Indonesia mampu menemukan obat corona. “Ini yang paling membanggakan karena bisa menyelamatkan kehidupan umat manusia,” kata dia.

Yunanto D menyambung. Dia berharap bila vaksin Covid sudah ditemukan, maka kehidupan kembali normal dan harapan itu masih dapat diraih.

“Tentang vaksin, beberapa lembaga menunjukkan kemajuan uji lab,” ujarnya. “Semoga segera bisa diproduksi dan bisa menjadi solusi terhadap pandemi Covid-19,” saut Gus Bayu.

Baca juga : Basuki Percepat Realisasi Belanja Infrastruktur 2020

Solebayah menyarankan, meski vaksin sudah jadi, jangan wajibkan orang lain melakukan vaksin seperti di sekolah dan kantor.

Selain itu, persyaratan vaksin juga tidak boleh diwajibkan untuk pendaftaran sekolah, kuliah, lamaran kerja dan perjalanan. “Cukup keterangan bebas covid,” saran dia. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.