Dark/Light Mode

Pro Kontra Pendidikan Militer Untuk Mahasiswa

Baiknya Gaji Tentara Yang Sudah Ada Diperbaiki Dulu

Minggu, 23 Agustus 2020 06:22 WIB
Ilustrasi pendidikan militer. (Istimewa)
Ilustrasi pendidikan militer. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Bela Negara bagi para mahasiswa terus jadi sorotan. Persiapan sarjana menjadi perwira militer.

Program pendidikan militer atau Bela Negara untuk mahasiswa bersifat sukarela. Program ini akan dikonversi menjadi satuan kredit semester atau SKS. Dan berlaku sebagaimana mata kuliah yang sudah ada lainnya.

Selain itu, program pendidikan militer juga bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta kepada bangsa dan Tanah Air. Mahasiswa juga akan diikutkan sebagai Komponen Cadangan (Komcad) Militer.

“Kalau memenuhi syarat, saat lulus selain mendapat kesarjanaan juga dapat menjadi perwira cadangan,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam di Jakarta, Jumat (21/8).

Nizam mengatakan, segala keperluan pelatihan dalam program ini akan disiapkan Ke menterian Pertahanan (Kemenhan).

Baca juga : Yang Mau Jadi Tentara Antre, Fokus Sesuai Fungsinya Saja

Kata dia, program ini untuk mengimplementasikan amanah Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara, yang juga disebutkan bahwa menjadi Komcad merupakan hak Warga Negara Indonesia (WNI).

Pegiat dunia maya tak bosan menanggapi rencana tersebut. Seperti biasa, netizen ada yang pro dan menilai program ini untuk meningkatkan rasa cinta Tanah Air. Sementara yang menolak atau mengkritik mengatakan, anggaran untuk program ini sebaiknya dialihkan untuk ilmu pengetahuan.

Akun Essira93 mendukung program bela negara. Dia menyebut pendidikan militer untuk mahasiswa adalah ide bagus untuk meningkatkan rasa cinta Tanah Air, sesama dan meningkatkan kedisiplinan.

Dia mengakui pernah mendapatkan pendidikan semi militer di Paskibra. “Efeknya bagus untuk meningkatkan kedisiplinan,” kata dia. “Baguslah melatih ke disiplinan dan percaya diri,” saut Indonesia Satu.

Toni Suhardjito menyambung. Dia sangat mendukung program pendidikan militer untuk mahasiswa. Paling tidak, usai mengikuti program pendidikan militer, mahasiswa memiliki fisik yang sehat dan lebih fit.

Baca juga : Bank Mandiri Dukung BI

“Suatu negara harus siap perang dengan negara lain. Jumlah TNI kita tidak mumpuni bila terjadi perang,” ujar Bagus. “Setuju. Tapi tentunya porsinya beda dengan militer. Mengingat anak saya perempuan,” kata Mikhudin.

SB Sembiring menjelaskan, progam Bela Negara seperti pelajaran Kewiraan dan Kewarganegaraan, wajib untuk semua orang, seperti zaman Orba. Sedangkan tentara cadangan/Komcad sukarela dan yang terpilih.

“Tentara cadangan biayanya besar & pasti banyak peminatnya. Harus tentukan kuotanya sesuai anggaran @Kemhan_RI,” ungkap dia. Tebe186 memastikan, untuk menerapkan pendidikan bela negara ke mahasiswa, pastikan aparat juga ikut belajar.

“Supaya tahu apa dan siapa yang harus dibela,” tandasnya. Sementara, Firefly menilai aneh program pendidikan Bela Negara yang diinisiasi Ke men han.

Dia bilang, negara lain menerapkan wajib militer (wamil) karena jumlah tentaranya kurang dan sedikit. “Lebih baik tentara yang ada diperbaiki dari sisi gaji dan tunjangan untuk masa depan mereka. Tidak usah sok ikut-ikut negara lain,” saran dia.

Baca juga : Pendiri Buka Posko Pencairan Dana Lansia Dan Yang Sakit

Arya Zulvikar menyambar. Dia meminta pemerintah tidak sok-sokan membuat program Bela Negara. Pasalnya, sampai saat ini saja tidak ada blue print program ini.

“Kan udah ada Pramuka dan Resimen Mahasiswa, dimaksimalkan aja itu,” usul dia.

Lain lagi bagi Iqbal Sungkawa. Dia mengatakan, mahasiswa disuruh bela (sukarela) negara, tetapi negaranya saja tutup mata kepada mahasiswa seperti enggan bela mahasiswa.

Ari menuding program Bela Negara akan membangkitkan Orde Baru. Di mana rakyat harus tunduk oleh Negara. “Nggak boleh melanggar! Hidup Orba!,” ketusnya.

Ditambahkan Heisenberg, lebih masuk dan diterima akal sehat bahwa tujuan pendidikan militer hanya sekadar untuk memompa stamina, melatih ketangkasan fisik, memberi edukasi alutsista. “Juga latihan menembak saja,” ujarnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.