Dark/Light Mode

Duitnya Dipake Corona

Proyek Ibu Kota Negara Sementara Masuk Kotak

Rabu, 9 September 2020 06:59 WIB
Desain Ibu Kota baru RI di Kalimantam Timur. (Foto: Kementerian PUPR)
Desain Ibu Kota baru RI di Kalimantam Timur. (Foto: Kementerian PUPR)

 Sebelumnya 
Keputusan pemerintan menunda proyek ini diapresiasi banyak pihak. Juru bicara Partai Gerindra, Habiburokhman menilai keputusan pemerintah sangat tepat. “Masuk akal. Kalau ditunda masuk akal,” kata Habiburokhman di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.Apalagi Indonesia saat ini masih dilanda pandemi.

Anggota Komisi III DPR itu pun menyoroti soal pembiayaan Ibu Kota baru yang dianggapnya berat. “Nggak ada pandemi aja berat, apalagi ada pandemi,” jelasnya.

Baca juga : Nih, Daftar Negara yang Dilarang Masuk Malaysia

Wasekjen PPP, Achmad Baidowi ikut menyambut baik keputusan tersebut. Dengan begitu, pemerintah dapat merealokasi anggaran pada sektor penanganan ekonomi pasca Covid. “Kami menghormati keputusan pe merintah menunda rencana pemindahan Ibu Kota yang sudah dipersiapkan sejak tahun lalu,” ujar Awiek-sapaan akrabnya.

Anggota Komisi II DPR ini menilai, sikap pemerintah ini menunjukkan empati kepada masyarakat. “Pemerintah menurunkan ego, pemerintah lebih mengedepankan kepentingan publik ketimbang kepentingan politik,” ujar Wakil Ketua Badan Legislasi DPR itu.

Baca juga : Tenang, RS Rujukan Masih Bisa Nampung

Tak hanya partai pemerintah, politisi dari partai oposisi juga ikut meng apresiasi. “Penghentian menunjukkan pemerintah sadar walau terlambat,” kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, kemarin.

Lagi-lagi pembiayaan menjadi catatan penting yang diingatkan Mardani. “Proyek infrastruktur yang dilakukan selama ini pun banyak catatannya. Khususnya pembiayaan yang membebani utang negara, BUMN, dan okupansinya yang rendah,” sebut anggota Komisi II DPR itu.

Baca juga : Proyek Jalur Pejalan Kaki Cuma Terealisasi 15 Persen

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menilai keputusan ini menjadi sebuah keharusan. Sebab, anggarannya tidak ada, investor pun angkat kaki lantaran turut terdampak Covid-19. “Kalaupun mau diteruskan tidak akan selesai singkat, karena akan menyedot APBN terlalu banyak,” cetusnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia menilai wajar kalau banyak rakyat yang tepuk tangan dengan keputusan ini. Karena sejak awal, proyek ini menuai pro-kontra. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.