Dark/Light Mode

Hari Ini TGPF Intan Jaya Laporkan Hasil Investigasi

Orang Papua Puji Jokowi

Selasa, 20 Oktober 2020 21:57 WIB
Hari Ini TGPF Intan Jaya Laporkan Hasil Investigasi Orang Papua Puji Jokowi

 Sebelumnya 
Sedangkan Pendeta Henok Bagau, tokoh agama Intan Jaya yang dekat dengan pendeta Yeremias Zanambani, korban yang tertembak di Intan Jaya 19 September lalu menilai, upaya pengungkapan fakta seperti ini akan membuat warga Papua semakin percaya pada pemerintah pusat.

Di dalam tim investigasi, pendeta Henok mengaku bekerja sama dengan baik dengan unsur TNI, Polri, dan BIN. TGPF sangat terbuka. Tak sedikit pun membatasi dirinya untuk bersuara.

"Ini terobosan dalam sejarah masyarakat Papua. Tim yang dibentuk benar-benar independen, tidak berpihak pada siapa pun dan sungguh-sungguh mengikuti hati nurani dan fakta yang ada," puji Pendeta Hanok Bagau.

Baca juga : Penyerahan Hasil Investigasi Intan Jaya Diundur Rabu

Tokoh Papua lainnya yang juga anggota tim adalah Taha Alhamid. Sekjen Dewan Presidium Papua ini mengaku senang "dengan cara kerja dan hasil-hasil yang dicapai oleh tim.

Taha yang juga tokoh Muslim Papua ini, mengapresiasi unsur TNI di dalam tim yang sangat humanis. Di mana tokoh dan masyarakat Papua dapat duduk berdampingan dan saling percaya dengan TNI dan Polri.

Suatu perkembangan yang baik, TNI mau membuka diri. Saya kira, ini membuat makin tumbuhnya rasa percaya, lalu akan ada perubahan persepsi di masyarakat tentang TNI. Ini bisa menjadi modal untuk memulai membangun Papua ke depan. Papua yang damai untuk semua orang," papar Taha Alhamid.

Baca juga : Hari Libur, Masjid At Tin TMII Terapkan Kapasitas Tampung 50 Persen

Diplomat senior yang pernah menjadi duta besar Indonesia di PBB, Makarim Wibisono menilai, cara penyelesaian seperti ini akan memperbaiki nama Indonesia di bidang HAM. Apalagi, tokoh-tokoh yang terlibat di dalam tim amat dipercaya publik.

Makarim menambahkan, upaya ini juga menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa pemerintah berlaku sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang ada.

"Masyarakat merasa atau melihat bahwa pelanggaran HAM itu sebagai luka bangsa. Jadi, usaha pemerintah membentuk TGPF ini, menunjukan itikad memperjelas keberpihakan pemerintah terhadap HAM itu,” ujar Makarim Wibisono.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.