Dark/Light Mode

Viral Polisi Pukul Polisi Saat Jaga Demo

`Itu Perwira Gue, Brimob Itu,...`

Kamis, 22 Oktober 2020 06:18 WIB
Keributan saat polisi mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa di Jambi, Selasa (21/10). (Foto: Tangkapan layar)
Keributan saat polisi mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa di Jambi, Selasa (21/10). (Foto: Tangkapan layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada kejadian lucu saat polisi mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU Cipta Kerja, di Jambi, Selasa (20/10). Seseorang yang berpakaian almamater mahasiswa, yang disebut netizen sebagai perwira polisi yang menyamar, dipukul polisi berseragam. Hal ini menyulut gesekan dan terjadi saling pukul antar-polisi. Untungnya, insiden ini cuma sebentar, dan langsung bisa dilerai.

Insiden itu direkam seseorang yang ada di lokasi. Belakangan, video itu viral. Yang memviralkan akun Twitter @Lini_Zq. "Footage wajib ditonton! Seorang perwira nyamar jadi massa aksi pakai almamater, dianggap provokatif oleh polisi berseragam. Ditangkap dan dipiting. Teman sesama non-seragam belain sampai pukul-pukulan sama yang berseragam dan teriak ‘itu perwiraku woy’ Apa yang bisa kita simpulkan dari video ini?" tulisnya. 

Video tersebut mendapat perhatian pengguna medsos lain. Sejak kemarin malam, komentar, like, dan retweet terus mengalir untuk cuitan dan video itu. Sampai pukul 21 tadi malam, sudah ada 1.080 komentar, 8.675 retweet, dan 8.796 yang menyukai. 

Deskripsinya begini. Seseorang yang disebut netizen sebagai polisi yang menyamar mahasiswa itu digiring oleh dua polisi berpakaian preman. Tiba-tiba datang personel Sabhara memukul orang tersebut. Melihat hal ini, seorang polisi berpakaian preman datang dan membela. Keributan terjadi. Dia balik memukul personel Sabhara dengan menendang memakai lutut. Personel Sabhara itu sampai tersungkur

Baca juga : Pukul Polisi, Harry Maguire Masuk Bui

Polisi berpakaian preman terlihat masih emosi. Dia berteriak, orang yang dipukul personel Sabhara adalah komandannya. “Perwiraku itu. Brimob, itu. Kan tadi sudah dibilang perwira dia itu. Masih saja kau pukuli,” ucap polisi berpakaian preman tersebut dengan nada marah.

Setelah kejadian, seseorang yang diduga perwira polisi itu dilepas begitu saja. Dia menjauh dari tempat kejadian tanpa ada pengamanan seperti sebelumnya. 

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Awi Setiyono membenarkan peristiwa terjadi di Jambi, saat pengamanan demonstrasi mahasiswa menolak UU Cipta Kerja. Tapi, Awi membantah jika pria berpakaian almamater yang diamankan adalah anggota polisi yang menyamar. “Yang ditangkap menggunakan baju almamater hijau dari Universitas Batanghari saat kejadian adalah benar-benar mahasiswa,” ucapnya, kepada wartawan, kemarin. 

Awi menjelaskan, maksud kata “perwiraku” yang diucapkan polisi berpakaian preman bukan diarahkan ke mahasiswa yang memakai almamater. Melainkan untuk pria yang mengawal pelaku diamankan.

Baca juga : Ujian Terberat Polisi Di Tahun Pilpres Cuma Jaga Netralitas

“PA (perwira aktif) yang amankan mahasiswa menghalang-halangi anggota Sabhara yang mau memukul mahasiswa. Makanya, ada salah paham dikit di lapangan, tapi sudah clear setelah tahu yang bawa mahasiswa adalah PA Intel Brimob,” tegasnya.

Awi memastikan, perseteruan antara perwira berpakaian preman dan anggota Sabhara langsung selesai di lokasi. “Sama netizen dibikin narasi macam-macam. Mahasiswa tersebut ditangkap karena sudah anarkis melawan petugas, makanya diamankan,” pungkasnya.

Mendengar penjelasan Awi, beberapa warganet ribut. Salah satunya @boejoenk. "Bro, hati-hati nyebarin berita ini. Berita yang sebenarnya adalah yang pake jas almamater itu benar mahasiswa, salah satu yang tangkap berpakaian non dinas itu perwira, dan yang berpakaian dinas salah mukul. Sehingga salah satu anggota lain yang berpakaian non dinas marah. Jadi bukan polisi nyamar," tulisnya. 

"Kalau tweet abang bener, jempol buat intel yang pakai hoodie abu-abu ini, bisa bikin oleng dalmas APD lengkap sekali hit.. semangat," timpal @mamadmad. 

Baca juga : WFH Efektif Tekan Jumlah Kematian

Namun, banyak juga yang tidak percaya. "Di situ jelas kok, pas bilang ‘perwira dia itu’ sambil nunjuk orang yang pake almamater hijau," bantah @Rickygunzcloud.

Akun @AryaParikesit6 punya pendapat lain. "Kalau gua mikirnya, dia nyamar jadi demonstran biar tahu oknum dari pihak polisi yang main tangan sama demonstran. Ada yang mikirnya positif juga kaya aku? Wkwkwk," klaimnya. "Memang demikian. fungsi Intel polisi bukan hanya keluar, tapi juga ke dalam," ledek @buahkalindungan. 

Sedangkan akun @Hauptmann_ meminta para warganet menonton film The Trial Of The Chicago 7. "Tonton film ini, di film ini dijelaskan bagaimana polisi nyamar. Bahkan Jaksa Agung-nya pun enggan menyelidiki kerusuhan di Chicago karena tahu siapa di balik kerusuhan itu. Tonton deh," sarannya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.