Dark/Light Mode

Ditungguin Di DPR 8 Jam

Terawan Ngibrit Ke Pintu Belakang

Rabu, 18 November 2020 06:15 WIB
Menkes Terawan  Agus  Putranto (kanan) ditemani Kepala badan pengawas obat dan makanan (BPOM) Penny K Lukito mengikuti rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (17/11). (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Menkes Terawan Agus Putranto (kanan) ditemani Kepala badan pengawas obat dan makanan (BPOM) Penny K Lukito mengikuti rapat Kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (17/11). (Foto: Rizki Syahputra/RM)

 Sebelumnya 
Selama rapat, Terawan tak pernah keluar dari ruangan. Begitu pun saat rapat dipending untuk Salat Maghrib. Terawan anteng saja di dalam. Sesekali ia terlihat ngobrol sama anak buahnya.

Pejabat Kemenkes yang terlihat keluar hanya Oscar Primadi menuju masjid. Saat mau ditanya-tanya, Oscar langsung ngibrit. Pukul 19.15 WIB, Felly membacakan kesimpulan, lalu menutup rapat.

Awak media yang menunggu bersiap melalukan wawancara. Tripod disiapkan, kamera sudah dinyalakan. Lima menit berselang, Terawan tak juga keluar. Saat dilongok ke dalam, Terawan sudah menghilang. Petugas menyebut Terawan sudah pergi lewat pintu belakang.

Dalam rapat itu, Terawan antara lain memaparkan perkembangan penanganan Covid-19. Menurut dia, angka kesembuhan pasien semakin membaik. Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Tanah Air lebih tinggi dari rata-rata dunia.

Baca juga : Terawan Jangan Kegeeran

Menurut data Kemenkes, hingga 16 November 2020, kasus sembuh mencapai 84,2 persen dengan jumlah kasus aktif 12,72 persen.

Sementara itu, dia mengatakan rata-rata kasus sembuh global 69,56 persen. “Kalau kita bandingkan angka kesembuhan di Indonesia 84,02 persen sedangkan kesembuhan dunia hanya 69,56 persen,” kata Terawan.

Dia bilang, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Seperti pengetesan, pelacakan, dan penelusuran.

Dia juga melaporkan obat-obat untuk merawat pasien Covid-19 telah diadakan dan didistribusikan ke seluruh dinas kesehatan tingkat provinsi dan 792 rumah sakit rujukan. “Kemenkes juga menerapkan relaksasi perizinan agar akses terhadap alat kesehatan makin mudah,” ujarnya.

Baca juga : Jokowi: Lumbung Pangan Sumut Akan Ditanami Bawang Dan Kentang

Soal vaksin Covid-19, Terawan mengatakan, akan menyuntikkan vaksin kepada 107 juta orang atau 67 persen dari 167 juta penduduk atau kurang lebih ke 107 juta orang. Hal ini mempertimbangkan ketersediaan vaksin. “Vaksin Covid-19 sampai saat ini diperuntukkan pada sasaran usia 18 59 tahun dan sehat, tanpa komorbid, ibu hamil atau orang yang sudah sembuh,” ujarnya.

Sehari sebelumnya, Terawan mendapat sorotan. Indef menyebut, Terawan sebagai menteri yang paling banyak mendapat sentimen negatif dengan angka 74 persen.

Ekonom senior Indef, Didik J. Rachbini menyebut sumber sentimen negatif terhadap Terawan berasal dari bantahan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) atas klaim pujian terhadap Terawan dan kursi kosong dalam program televisi Mata Najwa.

Ini bukan kali pertama Terawan memuncaki posisi menteri yang di anggap paling buruk. Terawan seolah sudah jadi “langganan” posisi menteri terburuk di survei dan dianggap pantas diganti.

Baca juga : Tiga Eks Pimpinan DPRD Jambi Disidang Terkait Suap Ketuk Palu

Dalam survei yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO) tiga pekan lalu, 57 persen responden berharap Presiden Jokowi mencopot Terawan. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.