Dark/Light Mode

Singgung Anies Baca Buku `How Democracies Die`

Ketua KPK Salah Kutip Tahun Terbit, Bekas Jubir KPK Nyindirnya Nyelekit

Rabu, 25 November 2020 06:43 WIB
Ketua KPK Komjen Firli Bahuri (Foto: Tedy O Kroen/RM)
Ketua KPK Komjen Firli Bahuri (Foto: Tedy O Kroen/RM)

 Sebelumnya 
Mengetahui komentarnya menjadi bahan gunjingan, Firli langsung menyampaikan klarifikasi. Dalam keterangan tertulis, Firli menyatakan, buku “Why Nations Fail” telah dibacanya pada 2012, bukan 2002 seperti yang disebutkan sebelumnya. 

"Tadi pagi saya menyampaikan kalau Pak Anies (Anies Baswedan) baca ‘How Democracies Die’. Saya lihat bahwa ada yang baca buku ‘Why Nations Fail’. Nah, saya sudah lama baca buku itu. Maksudnya, saya baca ‘Why Nations Fail’ tahun 2012. Buku ini yang saya maksud," kata Firli, tadi malam. 

Baca juga : Ketua BPK Laporkan Terdakwa Kasus Jiwasraya Ke Bareskrim

Firli pun mengaku, buku “Why Nations Fail” yang dibacanya itu adalah edisi pertama yang dipublikasikan di Inggris Raya pada 2012. Bukan terjemahan dalam bahasa Indonesia. "Bukunya masih saya simpan di perpustakaan saya," ujar Firli.

Sayangnya, klarifikasi ini tak meredakan gunjingan di Twitter. Warganet masih membalas komentar Firli ini dengan melambungkan kata kunci Harun Masiku. Sampai pukul 21.00, tadi malam, kata kunci Harun Masiku masuk daftar trending topic

Baca juga : KPK Apresiasi Capaian Sertifikasi Aset PLN di Banten

Masiku adalah tersangka kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Dia sudah buron sejak awal Januari 2020. Hingga kini, KPK belum juga bisa menangkap yang bersangkutan. "Banyak yang tanya tuh, kapan Harun Masiku ditangkap?" tulis @HisyamMochtar. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.