Dark/Light Mode

Usul Pengganti Edhy dari Profesional Saja

Fadli Zon Diacungi Jempol

Senin, 30 November 2020 06:32 WIB
Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon. (Foto: Instagram).
Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon. (Foto: Instagram).

 Sebelumnya 
Cuitan Fadli ini menuai beragam reaksi dari warga dunia maya. Ada yang memujinya, tapi ada juga yang memberikan sindiran. “Mantaabs!.. apresiasi buat bang @fadlizon yang tak gila jabatan di era rezim saat ini,” puji akun @AlienNotonegoro. “Selalu istiqomah pak… Jangan ikuti jejak @FahriHamzah yang sudah agak melunak…,” timpal akun @MochtarNs.

Namun akun @Aprieza7 menilai, tidak salah kalau Fadli Zon memang punya kemampuan untuk menjadi menteri. “Kalau punya kemampuan jd mentri ya nggak apa-apa, tapi kalau nggak mam punya jaganlah... mending jadi seleb politik aja pak.... lebih enak jadi pengamat daripada pemaen,” ujarnya.

“Merendah buat naikin mutu ya,” sindir akun @frank18676816. “Bercan daan warganet ditanggepin serius ama pak @fadlizon,” ledek akun @dandhika_betta.

Sebagian lagi menilai usulan itu sulit direalisasikan. Pasalnya Menteri KP adalah “jatah” Gerindra. “Mission impossible, Bang,” kicau @koechengoeren.

Baca juga : Turki Saja Bosan Dengan Khilafah

Sementara menurut @nurdianaanke tak penting profesional atau parpol. “Yang penting jangan maling. Kalau maling mau profesional atau tidak tetap maling. Negeri ini butuh orang lurus dan jujur. Kurang pinter bisa belajar,” ujarnya.

Pengamat politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno mengatakan siapa yang akan menjadi Menteri KP selanjutnya merupakan hak prerogatif Presiden. Jadi tergantung siapa yang dipilih Jokowi. Bisa saja kembali diberikan kepada Gerindra, atau diisi kalangan profesional atau bahkan diserahkan ke parpol lain. “Setelah kasus kemarin tidak ada jaminan bahwa Menteri KP akan kembali ke Gerindra. Bisa dari parpol koalisi lain,” kata Adi, tadi malam.

Meskipun nanti Menteri KP tidak diberikan pada anak buah Prabowo, dia yakin, Jokowi tidak akan mengurangi kursi yang sudah diberikan pada Gerindra. Menurut dia, porsi Gerindra di pemerintahan tak bisa dikurangi, sebab dapat menimbulkan gejolak. “Jika dikurangi, sangat potensial Gerindra bisa mengevaluasi dukungannya ke pemerintah,” ujar Adi.

Menurut Adi, saat ini Jokowi pastinya mencari calon menteri yang punya integritas agar tidak terulang kasus yang sama. Selain itu Jokowi akan mencari menteri yang punya nilai plus yang bisa berkontribusi terha dap per ekonomian.

Baca juga : BRI Teken MoU Dengan OVO Beri Pinjaman Digital Ke UMKM

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin yakin jatah Menteri KP akan tetap diisi kader Gerindra. Sebab, ada kesepakatan politik antara Prabowo dan Jokowi sebelum bergabung ke dalam koalisi pemerintah.

Namun, lanjut dia, ada peluang Menteri KP bisa diisi kader dari partai lain. Tinggal nantinya, jatah menteri itu ditukar saja. Mengingat, Menteri KP selama ini memang selalu jadi incaran banyak partai. Bahkan dirinya meyakini bahwa saat ini tengah terjadi manuver politik dari berbagai partai untuk merebut ‘lahan’ tersebut. “Partai-partai lain juga mengincat KP. Karena merupakan kementerian basah. Manuver-manuver itu sekarang sedang terjadi,” ucapnya.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan, Presiden akan memutuskan segera pengganti Edhy tersebut. Saat ini Presiden sedang menimbang-nimbang siapa sosok yang tepat mengisi kursi KP.

Siapa yang akan ditunjuk, Donny mengaku belum tahu. “Presiden pasti punya pertimbangan. Tapi saya kira pasti akan segera diputuskan siapa penggantinya,” kata Donny, kemarin.

Baca juga : Marisza Cardoba Foundation Siap Luncurkan Webinar Edukasi Autoimun

Donny mengatakan, Presiden perlu waktu untuk mencari sosok yang tepat. Terkait latar belakang, Donny bilang bisa saja dari kalangan profesional maupun partai politik. Yang pasti, lanjut dia, ada tiga hal yang jadi dipertimbangkan Jokowi. “Yaitu kompetensi, integritas, dan rekam jejak di sektor kelautan,” ungkapnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.