Dark/Light Mode

Bos PT DDP Dan PT ACK Digarap Satu Per Satu

Lobstergate Edhy Prabowo Mulai Digarap

Kamis, 3 Desember 2020 10:18 WIB
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri (Foto: Tedy Kroen/RM)
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri (Foto: Tedy Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai memanggil saksi-saksi dalam kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster, yang menjerat Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Hari ini, penyidik komisi antirasuah menjadwalkan pemeriksaan terhadap lima saksi. Kelimanya berasal dari PT Dua Putra Perkasa (DPP) dan PT Aero Citra Kargo (ACK).

Dari PT DPP, penyidik memanggil Direktur Keuangan M Zainul Fatih, Manajer Ardi Wijaya, dan Manajer Kapal Agus Kurniawanto. Sementara Dari PT ACK, KPK memanggil Direktur Utama Amri dan Komisaris Achmad Bachtiar.

Baca juga : Ini Konstruksi Perkara Benur Lobster Yang Bikin Edhy Prabowo Masuk Bui

"Kelimanya dijadwalkan diperiksa sebagai saksi bagi tersangka EP (Edhy Prabowo)," ungkap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri lewat pesan singkat, Kamis (3/12).

PT ACK diduga menerima uang dari sejumlah perusahaan-perusahaan eksportir benih lobster. Ekspor benih lobster hanya dapat dilakukan melalui perusahaan itu, dengan biaya angkut Rp 1.800 per ekornya.

PT DPP melakukan transfer uang ke PT ACK sejumlah Rp 731.573.564, demi memperoleh izin penetapan kegiatan ekspor benih lobster.

Baca juga : Prabowo Cs Masih Sabar

Chairman Holding PT DPP, Suharjito, juga ditetapkan sebagai tersangka penyuap dalam kasus ini.

PT ACK tercatat dimiliki Amri dan Ahmad Bahtiar. Namun KPK menduga, Amri dan Bahtiar merupakan nominee dari Edhy Prabowo dan Yudi Surya Atmaja.

Edhy diduga menerima uang hasil suap terkait izin ekspor benih lobster senilai Rp 3,4 miliar dan 100 ribu dolar AS atau Rp 1,41 miliar melalui PT ACK.

Baca juga : Kinerjanya Dianggap Tak Memuaskan, Menteri KP Edhy Prabowo Layak Diganti

Sebelumnya, penyidik KPK melakukan penggeledahan di kantor PT ACK di Jakarta Barat, Senin (30/11) hingga Selasa (1/12) dini hari, pukul 02.30 WIB.

Dalam penggeledahan tersebut, tim menyita beberapa dokumen terkait dengan ekspor benih lobster dan bukti elektronik. Kantor dan gudang PT DPP di Bekasi, Jawa Barat, juga sudah digeledah penyidik KPK pada Selasa (1/12).

Hari itu juga, penyidik menggeledah rumah Suharjito. Penggeledahan dilakukan dari pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 00.00 WIB. Dari penggeledahan itu, diamankan dokumen terkait ekspor benih lobster, dokumen transaksi keuangan yang diduga terkait dengan dugaan pemberian suap, dan bukti-bukti elektronik lainnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.