Dark/Light Mode

Tuding Lembaga Survei Predator

Fadli Ditantang Warganet, Sebutin Nama Kalau Jago

Sabtu, 23 Maret 2019 10:06 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon. (Foto : istimewa)
Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon mengkritik habis lembaga survei karena merangkap jadi konsultan politik. Fadli sebut lembaga survei sebagai predator demokrasi.

"Mereka bekerja layaknya pengacara yang sedang membela kliennya. Mereka adalah bagian dari industri politik yang kerjanya mencari keuntungan,” kritis Fadli kepada wartawan, kemarin.

Komentar Fadli yang menuding lembaga survei sebagai predator demokrasai membuat pro kontra di dunia maya. Warganet saling perang pernyataan. Ada yang mendukung Fadli, ada juga yang menyerang.

Baca juga : Nyakitin Ditendang, Nyenengin Disayang

Davidkidd @davidkidd12 salah satu yang menyerang Fadli. “Fad, kalau anda tak setuju hasil mereka, anda chalengge metoda mereka, bukan mencap mereka negatif tanpa data. Anda wakil DPR kan??? Punya akal buat mikir??? Atau butuh sumbangan akal??” kritiknya pedas.

Alif @Alif30476074 mendesak Fadli membuktikan lembaga survei itu partisan. “Bisa sebut dan tunjukan bro. Biar masyarakat tahu!! dan suara partaimu pasti tinggi kalau bisa sebutkan!!!” Doublehenry @Doublehenry1 mengaku aneh dengan pernyataan Fadli. Kalau survei gak memenangkan, disangkal habis-habisaan.

Menimpali, gunsricardo @gunsricardo28 mengatakan survei Kompas yang mengeluarkan hasil elektabilitas Jokowi turun dipercaya, giliran ada lembaga survei yang bilang Prabowo turun tidak dipercaya. “Kemarin mendadak percaya survei Kompas haha.”

Baca juga : PKB Makin Ngetop Di Kalangan Wong Cilik

Berbeda, Hendra Prawira @hendraprawira14 menguatkan pernyataan Fadli. Kata dia, banyak lembaga-lembaga survei tidak transparan dalam segi pendanaan, dibayar oleh siapa itu tidak jelas, seolah independen tetapi berpihak pada yang bayar dan harusnya lembaga survei yang tidak jujur itu ditutup saja karena bisa menjadi pusat penyesatan pikiran. Karena banyak survei bayaran, idrian @ idrian06751516 menyarankan kepada rakyat Indonesia agar tidak mempercayai hasil survei partisan. “Lembaga survei hanya bagian dari politik kekuasaan untuk menipu rakyat.”

Montemaramoezmiguela @montemar- amoezm1 menerangkan lembaga survei seharusnya gak perlu ada, kecuali yang independent, apalagi lembaga survei kalau udah ditunggangi kepentingan kekuasaan, itu hanya akan merusak demokrasi. “Survei abal- abal... Gak usah percaya buktinya di medsos Jokowi kalah.. Hhaahha,” kata Muhammad Hafiz @Muhamma12161476.

Adan Ramadhan @adan_collins mengharapkan agar pemilu nanti 02 bisa menang. Kalau menang, lembaga survei harus bubarkan Lembaga survei pesanan. Segera dan secepat cepatnya. Terakhir, @hacknet71 menerangkan bahwa berapapun banyaknya lembaga survei untuk memenangkan Jokowi tidak akan ngefek ke masyarakat, karena sudah tahu track recordnya. “Survei bayaran ngak ngefek, rakyat sudah paham,” tuntasnya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.