Dark/Light Mode

Soal Dana Kemah 2 Miliar

Menpora Bahagiakan Dahnil

Senin, 26 November 2018 15:27 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. (Foto:  IG @nahrawi_imam)
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. (Foto: IG @nahrawi_imam)

 Sebelumnya 
Diketahui, kasus dugaan korupsi kegiatan kemah pemuda Islam 2017 tiba-tiba ramai setelah dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan. Di tingkat penyidikan, polisi telah memanggil Dahnil Anzar, dan ketua panitia acara kemah, Ahmad Fanani.

Kasus ini bermula dari laporan sejumlah pihak yang mengaku mengetahui secara langsung penggunaan anggaran kegiatan yang menggunakan dana APBN Kementerian

Baca juga : Suami Digoyang, Istri Melawan

Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) RI tahunanggaran 2017 tersebut. Laporan tersebut menjadi dasar polisi untuk melakukan penyelidikan hingga penyidikan kasus ini. Dengan adanya pengakuan dari Menpora,semakin memperlihatkan jika kasus yang menyeret ketua PP Muhammadiyah ini sarat dengan kepentingan politik.

Tudingan itu diungkapkan oleh @BangPino.Bahkan, ia meyakini jika kasus ini sebagai blunder bagi aparat. “Duh. Makin runyam neh. Bakal blunder lagi gorengannya. Tapi yang ini paling fatal mengusik Organisasi Besar Muhammadiyah,” katanya mengingatkan.

Baca juga : Macan Kemayoran Tahan Imbang PSM

Pengakuan jujur dari Menpora dan hasil audit BPK yang tidak menemukan adanya penyelewengan semakin menyudutkan kepolisian. “Saya heran aja di mana kerugian negaranya sementara BPK belum pernah diminta pihak kepolisian untuk mengauditnya,” ujar @Agusman19462275.

Pernyataan lebih tajam diungkapkan oleh @suryapr37700870. Menurut dia, aparat penyidik sudah ngawur sehingga bikin gaduh rakyat, kacau tingkat sontoloyo. “Nabok muka sendiri. Itulah konsekuensi dari alat negara jadi petugas partai,” tutur @rieeffss. “Temuan hasil investigasi @bpkri kalo negara rugi 191 miliar di kasus sumber waras aja ga disidik, kok ini bisa-bisanya disidik karena LPJ administratif,” kata @MerdekaRakyan penuh keanehan. @Dariadirajameta justru aneh melihat hukum dipermainkan sedemikian rupa tak seorang pun akademisi atau ahli hukum bersuara. Semua diam membisu, negara ini makin rusak saja.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.