Dark/Light Mode

Rektor UIN Bandung Beri Beasiswa Pendidikan Ke Sarjana Hafidz Qur`an

Minggu, 28 Februari 2021 07:19 WIB
Rektor UIN Bandung Prof Mahmud (kiri) memerikan beasiswa ke Muchammad Fariz Maulana Akbar, wisudawan hafidz Qur`an. (Foto: Dok. UIN Bandung)
Rektor UIN Bandung Prof Mahmud (kiri) memerikan beasiswa ke Muchammad Fariz Maulana Akbar, wisudawan hafidz Qur`an. (Foto: Dok. UIN Bandung)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Mahmud melantik 1.000 lulusan dan memberikan penghargaan ke Muchammad Fariz Maulana Akbar, sarjana Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin (FU) yang Hafidz 30 Juz dengan IPK 3,89; wisudawan tak bertoga Dina Farida, sarjana Jurusan Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), yang meninggal karena sakit setelah Sidang Skripsi, pada Wisuda ke-81 secara virtual, Sabtu (27/2). Ke-1.000 wisudawan itu berasal dari Fakultas Ushuluddin (148 orang), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (202 orang), Fakultas Syariah dan Hukum (89 orang), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (99 orang), Fakultas Adab dan Humaniora (87 orang), Fakultas Psikologi (29 orang), Fakultas Sains dan Teknologi (111 orang), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (81 orang), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (67 orang), S2 (73 orang), dan S3 (14 orang).

Dalam amanatnya, Prof Mahmud mengajak civitas akademika untuk berusaha mengaktualisasikan pesan moral Sunan Gunung Djati dalam menghadapi perkembangan dan tantangan zaman. Dia menerangkan, Sunan Gunung Djati memiliki peran sebagai pandito, wali, ulama, penguasa (wali kutub), saintis, dan penyebar Islam di tataran Sunda tanpa melukai kearifan lokal Sunda. "Memang tidak mudah mengikuti peran beliau yang begitu lengkap, paling tidak ada spirit Sunan Gunung Djati yang bisa kita kembangkan di kampus ini, yaitu akhlak mulia," pesannya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (28/2).

Baca juga : Legislator Ngarep Holdingisasi PTPN Tingkatkan Kinerja Dan Buka Lapangan Kerja

Merujuk Naskah Mertasinga, Sunan Gunung Djati memiliki wejangan, pesan moral dari dua orang gurunya, yakni Syekh Najmuddin Al-Kubro dan Athoillah Al-Sukandari. "Pesan utamanya ialah mengenai pentingnya berislam dengan bingkai akhlak karimah," tambah Mahmud.

Pesan Syekh Najmuddin Al-Kubro di antaranya “aja angebat tebat ing laku (jangan berlebihan dalam bertindak)” dan “yen ngucap kang satuhu, lan aja nyerang hukum ing widhi (kalau bicara, bicaralah yang jujur dan jangan melawan hukum dari yang maha kuasa)”. Sedangkan pesan Syekh Athoillah Al-Sukandari “den basaja sira iku, aja langguk ing wicara, sira aja ilok anglaluwih ing padaning manusia” (hiduplah dengan bersahaja jangan sombong dalam bicara dan jangan berlebihan terhadap sesama manusia).

Baca juga : Transformasi Digital Pendidikan Keagamaan, Kemenag Hadirkan EMIS 4.0

“Inilah yang menjadi landasan kenapa sejak tahun 2015 akhir warisan UIN Sunan Gunung Djati Bandung Wahyu Memandu Ilmu ditambah dengan bingkai akhlak karimah. Karena kita yakin akhlak karimah-lah yang akan bisa mempertahankan eksistensi manusia di era apa pun, termasuk era disrupsi 4.0 saat ini,” jelasnya.

Mahasiswa Inspiratif

Baca juga : Gerindra Bandung Kirim Sembako Untuk Korban Kebakaran Di Kebon Kawung

Dalam wisada itu, UIN Bandung menetapkan wisudawan peraih pujian kelulusan dengan IPK tertinggi sebanyak 45 lulusan, yang dibacakan Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Rosihon Anwar. Salah satunya adalah Muchammad Fariz Maulana Akbar, wisudawan jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dengan IPK 3,89. Bersama orang tuanya, Fariz, yang Hafidz Al-Qur’an 30 Juz dikenal mandiri sejak duduk di bangku sekolah dasar, dipanggil ke depan panggung untuk mendapatkan penghargaan beasiswa pendidikan dari Mahmud sebagai mahasiswa inspiratif.

Menurut Mahmud, segala prestasi dan keberhasilan yang diraih Fariz ini tidak bisa dilepaskan dari pendekatan intelektual, spiritual, dan doa orang tua. "Saya yakin segala prestasi yang diraih sekarang bukan cuma kecerdasan intelektualnya. Tetapi karena didorong dengan pendekatan spiritual, terutama pendekatan batin dari kedua orang tuanya. Jadi, pendekatan batiniah, pendekatan spiritualitas, jangan pernah diabaikan," ujarnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.