Dark/Light Mode

Tetap Patuhi Prokes

Menkes: Vaksin Nggak Bikin Kita Jadi Superman

Senin, 15 Maret 2021 05:19 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro (tengah) meninjau pelaksanaan vaksinasi 3-in-1 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu, 13 Maret 2021. (Foto : ANTARA/Fauzan).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro (tengah) meninjau pelaksanaan vaksinasi 3-in-1 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu, 13 Maret 2021. (Foto : ANTARA/Fauzan).

 Sebelumnya 
Dia merinci, pada Januari dan Februari, vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia hanya sekitar 3 juta dosis. Itulah sebabnya, penyuntikan hanya dilakukan sekitar 100 ribu per hari. Kemudian jumlah vaksin meningkat menjadi 10 juta dosis pada Maret dan April, sehingga Kemenkes menambah suntikan 300 ribu dosis per hari kepada masyarakat.

Nantinya, pada Mei dan Juni ketersediaan vaksin kembali meningkat menjadi 20 juta. Sehingga hingga Juni naik men­jadi sekitar 600 ribu hingga 700 ribu dosis per hari. “Jadi Indonesia mendapatkan 70 hingga 80 juta dosis vaksin atau 24 persen dari total kebutuhan vaksin,” urai eks Direktur Utama PT Inalum itu.

Baca juga : Seniman Dapat Vaksinasi Covid-19

Vaccine Center ini sudah di­luncurkan lebih dulu di Bali. Saat itu, mereka berhasil melakukan penyuntikan vaksin pada 5.492 penduduk Pulau Dewata dalam enam hari. Hal tersebut melam­paui target awal, yakni 5.000 suntikan vaksin dalam 7 hari.

Terkait hal ini, Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana mengatakan, Bali dan Tangsel bukan tempat terakhir untuk ino­vasi vaksinasi tersebut. “Kita akan terus bekerja. Kita siap ekspansi lebih luas lagi. Kami siap di 10 hingga 12 kota. Sehingga target Pak Menkes 1 juta per hari, moga-moga bisa terwujud lebih cepat lagi,” tuturnya.

Baca juga : Kudu Sesuai Kaidah Keilmuan, Jokowi Dukung Inovasi Farmasi Lawan Covid-19

Secara khusus, Good Doctor juga menyediakan proses registrasi peserta vaksinasi se­cara daring dan juga fitur pre-screening untuk lansia di aplikasi Grab and aplikasi Good Doctor. Hal itu, dapat mengurangi keru­munan massa dan meminimalisasi kasus batal atau tunda di lokasi vaksinasi.

Sementara Presiden Grab Indonesia, Rizki Kramadibrata mengungkapkan, Grab akan terus meningkatkan segala aspek vaksinasi. Mulai dari kecepa­tan, jumlah hingga layanannya. Terutama, menyangkut vaksinasi bagi lansia.

Baca juga : Jokowi Dukung Vaksin Nusantara Dan Merah Putih

Kombinasi layanan vaksi­nasi drive-thru dan walk-in menawarkan proses vaksinasi yang lebih cepat dan waktu menunggu yang lebih singkat. Hal itu mendukung agenda na­sional vaksinasi Covid-19 secara massal. “Saling bahu membahu dengan semangat gotong royong yang kuat dalam memerangi Covid-19 akan mempercepat berakhirnya pandemi ini,” beber Ridzki. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.