Dark/Light Mode

Soal Corona, Mudik Dan Sekolah Tatap Muka

Kesannya, Pejabat Tak Seirama, Betul?

Sabtu, 20 Maret 2021 06:30 WIB
Ilustrasi mudik Lebaran. (Foto: ANTARA)
Ilustrasi mudik Lebaran. (Foto: ANTARA)

 Sebelumnya 
Dia paham, masalah mudik memang tugas Budi Karya. Kementerian Perhubungan yang punya wewenang regulasi angkutan. Namun, karena saat ini masih dalam masa pandemi, keputusan tetap harus dikoordinasikan dengan pihak lain dulu.

“Saya kira, harus diputuskan secara bersama. Karena berkaitan dengan Covid,” kata politisi Partai NasDem ini.

Baca juga : Soal Ceceran Minyak Di Perairan Karawang, Pertamina: Bukan Dari PHE ONWJ

Ahli Kesehatan Masyarakat sekaligus epidemiolog dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menganggap, kebijakan tidak ada larangan mudik Lebaran 2021 keliru. Sebab, penambahan kasus Corona masih tinggi. Dia pun menyesalkan, pernyataan itu terlontar dalam situasi yang dianggapnya masih darurat.

“Kita harus mengendalikan pergerakan, jangan malah memperbolehkan mudik. Itu nggak bener,” kata Windhu.

Baca juga : Setelah Muhammadiyah, DPR Juga Sentil Nadiem

Windhu khawatir, pernyataan yang disampaikan Budi Karya disalahartikan masyarakat. “Meskipun kata-katanya bukan anjuran ya, tetapi pernyataan itu seolah-olah bisa ditangkap oleh masyarakat ‘kita ini bisa bergerak, bebas’. Padahal, kondisi masih seperti ini,” katanya lagi.

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menilai, perbedaan pendapat di kalangan menteri ini menunjukkan manajemen komunikasi yang tidak terkelola dengan baik. Hal ini akan berdampak pada kepemimpinan Presiden Jokowi.

Baca juga : Soal Varian Baru Corona, Satgas Minta Masyarakat Tak Panik

“Harusnya perbedaan pendapat tidak boleh terjadi di depan publik. Perbedaan pendapat cukup saat rapat internal,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, perbedaan pendapat itu akan membuat masyarakat bingung. Karena itu, dia berharap, ke depan tak ada lagi menteri yang terlihat berbeda pendapat di depan publik. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.