Dark/Light Mode

Syarat Tes Corona Diperketat 1 X 24 Jam

Pengetatan Mudik Belajar Dari Kasus Covid Di India

Minggu, 25 April 2021 05:10 WIB
Ilustrasi Larangan Mudik. (Foto : Antara).
Ilustrasi Larangan Mudik. (Foto : Antara).

 Sebelumnya 
“Masa peniadaan mudiknya tetap 6 Mei -17 Mei. Masa pengetatan mudik yang ditambah jadi 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei. Tetap hati-hati, pakai masker dan selalu jaga jarak,” tambah @nabiylarisfa.

Andien menimpali. Dia bilang, pengetatan mudik dilakukan karena pemerintah belajar dari kasus Covid-19 di India. Tujuannya supaya bisa lebih mengatasi penyebaran virus Corona di Tanah Air.

Bagi @imyoursystem, tidak masalah apabila ada warga yang tetap memaksa mudik pada masa pengetatan. Yang terpenting, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga : Penumpang Wajib Tunjukin Tes Covid-19 Yang Berlaku Sehari

Bongkar Yudhi P menyarankan, perlu ada jalan tengah antara pemudik dan pemerin­tah agar mudik tetap diperbolehkan dengan prokes yang diperketat dan wajib swab an­tigen. Sehingga masyarakat bisa memilih menjalankan aktivitas mudik atau bertahan di perantauan. “Jadi ada kontrol terhadap sisi kesehatan,” saran dia.

Akun @kopikopian12 mendesak pemerin­tah memperketat kedatangan Warga Negara Asing (WNA) yang datang ke Tanah Air. Penjagaan di pintu-pintu masuk Indonesia harus diperketat. “Jangan cuma warga negara sendiri yang nggak boleh mudik,” ujar @kopikopian12.

Permintaan serupa dilontarkan Imelda Sari. Kata dia, pemerintah juga kudu tegas mem­batasi & melakukan tracing bagi semua pener­bangan dari India yang masuk ke Indonesia.

Baca juga : Ayo Disiplin Prokes, Agar Tak Kena Tsunami Covid-19 Seperti Di India

“Jaga (keselamatan) warga Indonesia dari pan­demi gelombang kedua dari India,” pinta dia.

Sementara @na_dirs mengkritik larangan mudik. Dia membandingkan dengan tempat wisata yang diperbolehkan untuk dibuka. Selain itu, santri juga diperbolehkan pulang kampung. Dia menilai kebijakan pemerintah tidak konsisten.

“Bikin susah jelasin ke masyarakat. Jadi sebenarnya yang dilarang itu apanya? Kerumunannya? Risiko penularannya? Atau apanya?” tanya @na_dirs.

Baca juga : PPKM Mikro Terbukti, Tekan Covid-19 Dan Dongkrak Ekonomi

Akun @Asro021 menjawab. Kata dia, larangan mudik untuk keselamatan orangtua di kampung. Kata dia, para pemudik hampir mus­tahil dikendalikan banyaknya, keluar masuk antarkota/provinsi. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.