Dark/Light Mode

Saut Situmorang: Di KPK Nggak Pernah Ada Orang Sinting

Sabtu, 1 Desember 2018 14:09 WIB
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. (Foto: Tedy Octariawan Kroen/Rakyat Merdeka)
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. (Foto: Tedy Octariawan Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menanggapi santai tudingan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, yang menyebut komisi antirasuah itu sinting dan frustasi.

Pernyataan itu dilontarkan Fahri menanggapi Ketua KPK Agus Rahardjo, yang sesumbar menyebut komisinya bisa melakukan operasi tangkap tangan alias OTT setiap hari. “Di KPK, tidak pernah ada orang sinting. Kami juga tidak pernah frustrasi," ujar Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta, Jumat (30/11) malam.

Baca juga : KPK Curigai Perubahan Perda Tata Ruang Bekasi

“Kan kita digaji untuk mencari orang-orang jahat yang mengambil uang negara,” imbuhnya. Saut pun memastikan, kinerja KPK tidak akan terganggu dengan pernyataan Fahri. Komisi itu akan terus bekerja sesuai dengan tugasnya. “Kami tetap bekerja karena memang kami digaji untuk menangkapi orang jahat,” ulang Saut lagi.

Ia meyakini, apa yang dilontarkan Fahri sebetulnya merupakan harapan agar kinerja KPK lebih baik lagi. “Jadi kalau Pak Fahri menyampaikan itu, itu harapan dia sebenarnya. Harapan dia besar. Orang itu baik kok, saya tau dia,” tutup Saut.

Baca juga : Prabowo Kere Apa Pelit?

Di tempat yang sama, Ketua KPK Agus Rahardjo mengungkapkan, korupsi di era ini jauh menurun ketimbang di era awal reformasi. Ini merupakan tanggapan atas pernyataan Prabowo Subianto yang mengibaratkan korupsi di Indonesia seperti kanker stadium 4.

Agus bilang, Corruption Perceptions Index (CPI) alias Indeks Persepsi Korupsi Indonesia kini jauh meningkat. Merujuk data yang dirilis oleh Transparancy International Indonesia (TII) pada 1999, skor CPI Indonesia hanya 17.

Baca juga : Strategi Demokrat Dipuji Sekjen PDI Perjuangan

“Tahun 1999 Indonesia ada di peringkat plg bawah di Asia. Sedangkan kalau di ASEAN, Indonesia ada di peringkat 4. Di atasnya ada Malaysia, Brunei baru kita. Dulu Thailand, Singapura, Vietnam, Filipina di atas kita di tahun 1999. Sekarang sudah di bawah kita,” beber Agus. Sekalipun begitu, Agus mengaku belum puas. Masih banyak hal yang mesti diperbaiki. Salah satunya, revisi atau perbaikan UU. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.