Dark/Light Mode

Gojek Dan Tokopedia Resmi Kawin

Semoga Saja Tak Terjadi Monopoli Industri Digital

Kamis, 20 Mei 2021 05:29 WIB
GoTo, Merger Antara Gojek Dan Tokopedia. (Foto : Instagram @Tokopedia).
GoTo, Merger Antara Gojek Dan Tokopedia. (Foto : Instagram @Tokopedia).

 Sebelumnya 
Valuasi Rp 314,3 T

Gojek dan Tokopedia, Senin kemarin (17/5) secara resmi membentuk perusahaan ha­sil merger, yakni Grup GoTo. GoTo ini menjadi perusahaan teknologi terbesar di Indonesia, yang menjadi ekosistem andalan masyarakat melalui solusi kebu­tuhan keseharian.

Dengan mengkombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi serta keuangan, Grup GoTo akan menciptakan platform konsumen digital terbe­sar di Indonesia, yang melayani sebagian besar kebutuhan kon­sumsi rumah tangga.

Baca juga : DPR: Permenperin Soal Gula Tak Rugikan UMKM Dan Industri

Dengan bergabungnya dua raksasa teknologi Tanah Air ini, tercatat total Gross Transac­tion Value (GTV) secara Grup lebih dari 22 miliar dolar AS (Rp 314,3 triliun) di 2020. Dengan lebih dari 1,8 miliar transaksi pada 2020.

Selain itu, tercatat pula lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar per Desember 2020. Serta lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020. Dengan 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU) lebih, dan berkon­tribusi sebesar 2 persen kepada total PDB Indonesia.

Andre Soelistyo yang sebe­lumnya menjabat Co-Chief Executive Officer (CEO) Gojek, akan memimpin GoTo sebagai CEO Group. Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden GoTo. Sedangkan, Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek. Dan William Tanu­wijaya akan tetap menjadi CEO Tokopedia.

Baca juga : Semoga Tsunami Covid-19 Di India Tak Terjadi Di Indonesia

Selain tanggung jawab di ting­kat grup, Andre juga akan terus memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dina­makan GoTo Financial. Termasuk di dalamnya mencakup layanan GoPay, serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.

“Ke depannya, Gojek dan Tokopedia akan tetap beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri, di dalam ekosistem Grup GoTo,” jelas Andre dalam keterangan resmi, Senin (17/5).

Menurut Andre, GoTo juga akan semakin meningkatkan layanan pembayaran dan keuangan, untuk bisa menjangkau sekitar 140 juta masyarakat, yang memiliki keterbatasan dalam mengakses sistem keuangan di Indonesia (under­served segments).

Baca juga : KLHK Dan Tim Gabungan Sita Puluhan Satwa Dilindungi Di Bali

Presiden GoTo, Patrick Cao, mengungkapkan, model bisnis Grup GoTo menjadi semakin beragam, stabil dan berkelanjutan. GoTo mengombinasikan tran­saksi platform Gojek yang memi­liki volume dan frekuensi yang tinggi, dengan platform e-com­merce Tokopedia yang memiliki frekuensi medium, namun dengan nilai transaksi tinggi.

“Ke depannya, Grup GoTo akan berkontribusi lebih dari 2 persen kepada total PDB Indo­nesia. Dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi,” ucapnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.