Dark/Light Mode

Sampaikan Minta Maaf

Luhut Jenderal Ksatria

Minggu, 18 Juli 2021 07:35 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers soal evaluasi Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang digelar secara virtual, Sabtu (17/7/2021). (Foto: Dok. Kemenkomarves)
Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers soal evaluasi Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang digelar secara virtual, Sabtu (17/7/2021). (Foto: Dok. Kemenkomarves)

 Sebelumnya 
“Nah ini yang ditunggu-tunggu, gitu dong, sportif minta maaf,” celetuk Menko Ekuin era Presiden Gus Dur ini, melalui @RamliRizal. “Nah, gitulah pak, minta maaf sama rakyat. Itu salah satu ciri pemimpin yang bijak. Semangat Indonesia!” cuit @wollsmantaap. “Ini baru jiwa ksatria pak. Kalau salah ya minta maaf. Jangan ngeles,” puji @XF2R1.

Di kesempatan yang sama, Tito Karnavian mengakui, PPKM Darurat kebijakan yang berat, tapi harus dilakukan. Mengingat, laju penyebaran Corona di berbagai daerah cukup mengkhawatirkan.

“Keselamatan rakyat adalah yang utama. Sehingga memang mungkin namanya juga pembatasan, tidak akan enak. Tapi sekali lagi, ini demi kepentingan bersama, demi kepentingan menyelamatkan rakyat untuk kita semua,” imbuhnya.

Baca juga : Muhadjir Banjir Nasihat

Sesuai pesan Presiden, eks Kapolri ini berjanji akan mengedepankan pendekatan humanis, meski tetap tegas dalam implementasi kebijakan. “Karena namanya untuk mendisiplinkan masyarakat itu, di tengah masyarakat yang berbeda-beda kultur dan lain-lain, maka perlu ada langkah-langkah tegas,” cetus eks kapolri ini.

Seperti halnya Tito, Sri Mulyani juga buru-buru menjalankan keinginan Presiden. Dengan menambah alokasi anggaran bansos naik dari Rp 153,86 triliun menjadi Rp 187,84 triliun. Tujuannya, sebagai perlindungan atas dampak PPKM Darurat. Tambahan anggaran ini akan disalurkan dalam berbagai program, seperti PKH, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, bansos tunai (BST) hingga bantuan kuota internet.

Sementara itu, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menilai, PPKM Darurat belum efektif. Hal itu tercermin dari jumlah kasus dalam beberapa pekan terakhir yang malah mengalami peningkatan.

Baca juga : INSA Minta Vaksinasi Untuk Pelaut Digenjot

“Nah dari situasi yang ada itu, untuk efektivitas PPKM Darurat memang sama sekali belum dapat dilihat. Jadi kalau kita mampu mengevaluasi itu, baru bisa dilihat seminggu ke depan berkaitan dengan efektivitas PPKM Darurat,” ulas Hermawan.

Dengan kondisi saat ini, ia memprediksi peningkatan kasus masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Bahkan, kasus positif diperkirakan akan memecahkan rekor harian kembali.

“Apakah besok, lusa, dan seterusnya angka-angka akan naik? Akan terus naik dan memecahkan rekor-rekor lagi karena kasus aktif kita luar biasa,” tukas Hermawan. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.