Dark/Light Mode

Soal Corona

Pejabat Lagi Rame-rame Minta Maaf

Minggu, 25 Juli 2021 07:50 WIB
Ilustrasi Virus Corona. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Virus Corona. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Selama pandemi ini, kita belajar dari negara luar bagaimana rakyat & pejabat kompak melaksanakan 3 M. Rakyat akan menjalani 3M yakni, menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sementara para pejabatnya malu, minta maaf, serta mengundurkan diri,” kicaunya.

Fenomena apa ini? Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Sunyoto Usman menilai, apa yang dilakukan pejabat sepert ikan di dalam akuarium. Semua orang bisa mengetahui mana kebijakan yang baik dan tidak. Kebijakan sangat transparan dan bisa dirasakan. Jadi kalau ada kelemahan, semua orang bisa tahu.

Baca juga : Apa Ada Yang Main Di Air Keruh?

Apalagi saat ini, kata dia, dunia informasi begitu terbuka. Pengguna media sosial juga sudah merata di berbagai daerah. Sehingga kontrol publik terhadap kinerja pemerintah, bisa dilakukan di mana saja dan setiap saat. Permintaan maaf dari pejabat, menjadi hal yang wajar.

“Karena mungkin harapannya agar masyarakat memahami kalau kebijakan pemerintah agak kedodoran. Betapa sulitnya bekerja maksimal dalam situasi ini,” kata Sunyoto, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Kasus Corona Naik Lagi, BI Tahan Bunga Acuan 3,5 Persen

Sunyoto mengatakan, dalam kondisi pandemi saat ini kebijakan memang cepat berubah. Misalnya, saat awal kasus Corona muncul, WHO bukan keputuan untuk tidak perlu menggunakan masker bagi orang yang sehat. Namun, kebijakan kemudian berubah. WHO menyatakan, pemakaian masker bisa mencegah penuluran Corona.

Pengamat komunikasi politik Universitas Padjajaran (Unpad), Justito Adiprasetio, mengatakan permintaan maaf adalah representasi dari itikad baik. Mengakui ada kekurangan. Namun tak cukup dengan minta maaf. Publik ingin permintaan maaf tersebut dilanjutkan dengan langkah progresif terkait pandemi.

Baca juga : Gerakan Di Malaysia Mulai Menular Ke Sini

“Pengakuan kesalahan adalah arah untuk perbaikan kesalahan, jadi maaf tidak boleh hanya sekadar performativitas belaka. Itu yang kita tuntut,” kata Justito, kemarin. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.