Dark/Light Mode

Menuju Hidup Bersama Corona

Tempat Wisata Mau Uji Coba, Eh, Tapi Sudah Ramai Duluan

Selasa, 7 September 2021 08:10 WIB
Koordinator PPKM Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers terkait perpanjangan PPKM secara virtual, Senin (6/9/2021). (Foto: Humas Kemenkomarves)
Koordinator PPKM Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers terkait perpanjangan PPKM secara virtual, Senin (6/9/2021). (Foto: Humas Kemenkomarves)

 Sebelumnya 
Luhut mengakui, memang ada tempat wisata yang sudah penuh duluan. Di beberapa daerah, bahkan wisatawan yang melanggar protokol kesehatan.

“Dalam satu minggu terakhir, kami menemukan banyak pelanggaran, seperti yang muncul di media beberapa hari ini. Pemerintah akan mengambil langkah persuasif dalam penegakan aturan-aturan ini, sebelum mengambil langkah tegas jika upaya-upaya persuasif diabaikan,” ucap Menko Kemaritiman dan Investasi ini.

Baca juga : Kegiatan Mau Dilonggarin, Syaratnya Sudah Divaksin

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, pada prinsipnya, tidak ada pelarangan operasional di tempat wisata. Namun, harus tetap terkendali. Baik dari kapasitas maupun operasionalnya, harus mengedepankan protokol kesehatan.

Kata Wiku, setiap daerah memiliki level yang berbeda-beda. Karena itu, kepala daerah harus betul-betul mengetahui perkembangan level dan memahami aturan main yang berlaku. Hal ini semata-mata untuk keselamatan dan kesehatan bersama.

Baca juga : Kita Masih Kuat Kita Masih Tahan

“Pada prinsipnya, saat sebuah daerah memiliki kasus yang semakin terkendali, maka kegiatan sosial ekonomi dapat berjalan lebih leluasa. Begitu juga sebaliknya. Diharapkan ini menjadi motivasi bersama untuk senantiasa melakukan pengendalian Covid-19 sebaik mungkin,” pesannya.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono berharap warga bisa menahan diri dulu untuk tidak liburan. Sebab, setiap kali ada kenaikan mobilitas masyarakat, selalu disusul dengan peningkatan kasus.

Baca juga : Luhut Minta Mobilitas Di Jawa Bali Turun Di Atas 30 Persen

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman melihat, banyaknya warga yang berwisata terjadi karena mereka menganggap penurunan level PPKM berarti ada pelonggaran. Untuk itu, Dicky menyarankan Pemerintah, dalam penurunan level, yang diperhatikan bukan hanya kasus Corona, tapi juga pola hidup masyarakat.

“Respons masyarakat (atas penurunan level PPKM) masih terlalu berlebihan. Artinya, ada faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam menurunkan level ini. Jadi, menerapkan pola hidup yang lebih aman,” pesan Dicky. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.