Dark/Light Mode

Kedaluwarsa Vaksin Covid-19 Masih Digunjingkan

Pemerintah Pusat Dipuji-puji Pemerintah Daerah Dimaki-maki

Senin, 15 November 2021 06:20 WIB
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. (Foto: Antara).
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunggu hasil evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait bisa atau tidaknya vaksin Covid-19 kedaluwarsa digunakan.

“Mengenai bisa digunakan atau tidak, kita tunggu hasil evaluasi BPOM ya,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.

Sebelumnya, sekitar 5.000 dosis vaksin AstraZeneca di Nusa Tenggara Timur (NTT) kedaluwarsa. Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, 4.000 lebih vaksin Covid-19 kedaluwarsa.

Baca juga : Pemerintah Pusat Kudu Lebih Galak Ke Pemerintah Daerah

Nadia mengatakan, ribuan dosis vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa tersebut sampai saat ini masih berada di Pemerintah Daerah. Semua vaksin tersebut belum disuntikkan kepada para penerima vaksin.

“Pemerintah Daerah agar lebih berhati-hati pada kesiapan logistik vaksinasi. Pemerintah Daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, tidak menunda-nunda program vaksinasi Covid-19 di daerahnya masing-masing,” pintanya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes ini menegaskan, program vaksinasi nasional bertujuan memberikan proteksi tambahan bagi warga negara Indonesia agar tidak rentan terpapar Covid-19.

Baca juga : Masyarakat Dukung Upaya Pemerintah Door To Door

Selain itu, kata dia, upaya pemerintah untuk mendapatkan stok vaksin Covid-19 yang terbatas di dunia, bukanlah hal yang mudah. Nadia meminta Pemda mempercepat vaksinasi secara optimal, sehingga tidak ada vaksin kedaluwarsa.

“Kita berharap ini jadi pembelajaran bagi daerah lain untuk lebih hati-hati mengelola logistik vaksin,” harap Nadia.

Kemenkes mencatat, setidaknya 129.089.388 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19. Sementara itu, baru 82.818.492 orang yang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia, pada Jumat (12/11).

Baca juga : Lestari Dorong Pemerintah Masimalkan Potensi Daerah

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang, baru menyentuh 61,98 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru 39,77 persen.

Netizen berharap, Pemda tidak menunda proses vaksinasi agar tidak ada vaksin Covid-19 yang kedaluwarsa. Sebab, masih banyak daerah yang kekurangan vaksin. Juga, masih banyak masyarakat yang belum divaksin.

Akun @ini_doom meminta Pemda tidak menunda vaksinasi agar tidak ada vaksin yang kedaluwarsa. Di saat daerah lain kekurangan vaksin, justru ada daerah yang memiliki stok vaksin berlimpah. “Bahkan, terlambat disuntikkan dan kedaluarsa,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.