Dark/Light Mode

Belanja Online Bikin Boros

Rabu, 19 Agustus 2020 07:02 WIB
Ngopi - Belanja Online Bikin Boros
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebanyakan ngelakuin kegiatan di rumah bikin lebih boros nggak sih? Toss... kalau sama. Karena itulah yang saya dan sebagian teman-teman alami. Hampir semua kebutuhan pangan, kesehatan sampai yang belanja tersier sekarang lebih aman dibeli dari rumah. 

Iya, apalagi kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia kasusnya makin liar dan tanpa permisi lagi. Rata-rata kenaikan jumlah terkonfirmasi hampir seribuan. Beda sama waktu di awal-awal yang sekitar ratusan. Entah karena jumlah tes nya yang makin diperbanyak atau memang orang mulai lengah bahayanya Covid-19? Entahlah. 

Yang jelas, gara-gara itu juga, membuat saya dan teman-teman makin sulit untuk bisa bebas belanja di swalayan bahkan ke mall cuma sekadar nongkrong. Yang sabar ya, karena nggak ada yang tahu juga kapan Covid19 selesai. 

Baca juga : `Nasionalisme Vaksin`, Bahaya!

Belanja online memang cukup aman di kondisi sekarang. Saking aman, bikin nyaman, justru nggak terasa barang yang di-checkout jumlahnya bikin wow, apalagi kalau ada promo dan diskon. Memang gampang, wong tinggal klik, klik tahu-tahu udah banyak dan nggak terasa harganya lumayan. 

Yang parah, kalau dompet digitalnya abis langsung deh topup-topup terus sampai nggak terasa, udah ratusan ribu habis karena kalap lihat barang di online shop dan e-commerce. 

Saya pernah baca diulasan seorang financial planner yang bilang, sebenarnya nggak ada yang salah kalau kita hobi belanja di online shop. Tapi yang harus diperhatikan adalah bagaimana memanfaatkan promo diskon, flash sale, sampai gratis ongkir yang justru membuat lebih hemat. 

Baca juga : Israel Bantah Punya Andil Ledakin Beirut

Dia juga bilang, borosnya saat kita berada di rumah aja, besar kemungkinan didorong oleh kebiasaan-kebiasaan baru yang sebelumnya bukan menjadi prioritas. Adanya new habit yang tadinya semuanya difasilitasi oleh kantor misalnya, tiba-tiba kita harus punya budget untuk memfasilitasi sendiri. 

Dalam mengatur budget makanan, bisa dengan belajar lebih kreatif untuk memasak sendiri dan memanfaatkan diskon-diskon yang ada. Sesekali beri reward day dengan jajan atau membeli makan pesan antar di akhir pekan. 

Mengatur budget bisa dimulai dengan membuat skenario budget. Skenario tersebut terdiri dari tiga skenario, yakni buruk, cukup dan baik. Bener juga sih, nah yang penting lagi kita harus punya lihat juga dana yang dimiliki. Apakah dengan dana ter sebut bisa bertahan 1-3 bulan lagi atau tidak. Yang nggak kalah penting, persiapan dana darurat harus masuk daftar list loh. 

Baca juga : Alihkan Main Game Online dengan Hadrah

Nah gimana, udah dapet trik nya kan? Intinya ya pinter-pinter kita atur uang yang kita punya. Bedakam juga nih antara “need” dan “want” mana yang sekadar cuma mau tapi nggak butuh. Kebiasaan normal baru memang buat orang berubah dan mendorong ma syarakat beraktivitas di rumah aja. Maka nya nggak heran data dari MarkPlus, Inc melaporkan memasuki masa New Normal terjadi perubahan perilaku pembelian yang dialami oleh konsumen dikarenakan pandemi Covid-19.

Dwi Ilhami, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.