Dark/Light Mode

Semoga Ini Hanya Ketoprak Politik

Senin, 11 Maret 2019 11:50 WIB
Ngopi - Semoga Ini Hanya Ketoprak Politik
Catatan :
SUGIHONO

 Sebelumnya 
Sebabnya apa? Mereka itu punya ‘hadas’ untuk bicara soal dukung-mendukung capres, ke publik. Hadas di sini maksudnya hambatan. Mereka memang punya hak politik, tapi kedudukan dan jabatannya melarangnya. Hak politik mereka tak ubahnya seperti aurat. Aurat yang mesti dijaga. Tak elok jika diumbar. Itu keruwetan yang terjadi di pemilu kali ini.

Soal ketajaman dan kedalaman resapan dari dampak kontestasi saya juga menyaksikannya. Soal kasus ketajaman dampak kontestasi, kita semua bisa dengan mudah menemukannya. Coba saja Anda sejam nongkrong di warung kopi pinggir jalan. Niscaya Anda akan menemukan perdebatan tajam antar pendukung capres. 

Baca juga : Sirkus Politik Internasional

Kalau soal kedalaman resapan efek kontestasi. Saya baru-baru ini dapat cerita dari kawan. Dia pekerja kantoran biasa. Dia baru-baru ini disanksi bosnya, lantaran berbeda pilihan politik di pilpres. Dia dipindah ke bagian lain. 

Mendengar cerita itu, saya membatin, mungkin bos kawan saya itu kurang piknik. Dia terlalu serius menari dalam pesta kontestasi ini. Hingga trance. Harusnya santai saja. Kita memandang pilpres, tak ubahnya nonton ketoprak. Biarkan pemainnya bertarung. 

Baca juga : Keluarga Dan Pilihan Politik

Toh diakhir cerita mereka tampil lagi ke pentas untuk ucapkan terima kasih pada penonton. Saling ucapkan selamat antar pemain, karena sukses menghadirkan tontonan terbaiknya.  Saya yang cuma nonton ketoprak dari kejauhan, ogah terlalu serius ikut alur pertarungan mereka.

Bolehlah sesekali mendukung lakon yang dimainkan. Tapi tak perlu kita mukul teman yang kebetulan suka dengan bintang ketoprak yang berlakon antagonis. Ya semoga pilpres kali ini cuma ketoprak politik. Tak perlu ada konflik sungguhan yang berlarut-larut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.