Dark/Light Mode

Anggaran Kemendag Turun Nyaris Rp 500 Miliar

DPR Besarkan Hati Zulhas

Selasa, 5 September 2023 07:30 WIB
Menteri Per­dagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, (4/9). (Foto: Biro Humas Kemendag)
Menteri Per­dagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, (4/9). (Foto: Biro Humas Kemendag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengalami penurunan signifikan untuk tahun 2024. Turun dari Rp 2,44 triliun pada 2023 menjadi Rp 1,95 triliun tahun depan.

Dalam rapat kerja ­dengan Komisi VI DPR, Menteri Per­dagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan realisasi ­anggaran Kemendag untuk tahun anggaran 2023. Per 31 Agustus 2023, realisasi mencapai sebesar Rp 1,3 triliun, atau 55,15 persen dari total pagu anggaran Rp 2,44 triliun.

Masih rendahnya realisasi ini, jelas Zulhas-sapaan Zulkifli Hasan, salah satunya disebabkan tugas pembantuan berupa pembangunan revitalisasi pasar rakyat sebesar Rp 192,9 miliar.

Baca juga : Si Ular Besar Makin Gahar

“Jadi, masih dalam proses membangun,” kata dia di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Selain itu, terdapat target kegiatan yang pelaksanaannya menyesuaikan dengan pihak ketiga, seperti pelaksanaan pame­ran internasional. Juga sejumlah anggaran terkena automatic adjustment yang saat ini dalam proses buka blokir sebesar Rp 89,5 miliar.

Zulhas telah menerima pagu indikatif dari Kemenkeu dan Men­teri Perencanaan Pem­bangu­nan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas bahwa ­anggaran Ke­mendag 2024 sebesar Rp 1,95 triliun.

Baca juga : Asah Kemampuan Anak Muda, Ganjar Milenial Menggelar Pelatihan Membatik 

“Jadi anggaran kita turun dari semula Rp 2,44 triliun (tahun 2023). Hampir Rp 500 miliar turunnya,” ujarnya.

Adapun rencana kerja Kemen­dag 2024, sambung Ketua Umum PAN ini, yakni mewujudkan stabilisasi harga dan keter­sediaan pasokan bahan pangan, dengan indikator ­pangan bergejolak dengan target 3,1 persen.

Termasuk mewujudkan konsumen cerdas dan pelaku usaha yang tertib serta bertanggung jawab, dengan indikator indeks perlindungan konsumen sebesar 6,4.

Baca juga : KSP: Anggaran Negara Pro Rakyat Miskin, 3 Kartu Sakti Jadi Bukti

Berikutnya, meningkatkan pasar produk dalam negeri ­dengan indikator pertumbuhan subsektor perdagangan besar dan eceran tapi bukan mobil dan sepeda motor, terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ­dengan target 6 persen. Mengopti­mal­kan peranan perdagangan berjangka komoditi dan sistem resi gudang dan pasar lelang komo­ditas.

Kemudian, meningkatnya pertumbuhan ekspor barang non migas bernilai tambah dan jasa, dengan indikator neraca perdagangan antara 31,6 miliar sampai - 53,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Dan perjanjian kesepakatan luar negeri dengan target 34 kesepakatan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.