Dark/Light Mode

KSP: Anggaran Negara Pro Rakyat Miskin, 3 Kartu Sakti Jadi Bukti

Jumat, 18 Agustus 2023 15:19 WIB
Deputi II KSP Abetnego Tarigan (Foto: Dok. KSP)
Deputi II KSP Abetnego Tarigan (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSPAbetnego Tarigan menegaskan komitmen pemerintah, dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem.

Hal ini disampaikan Abetnego, setelah pidato Presiden Joko Widodo tentang APBN 2024 dalam sidang paripurna DPR RAPBN Tahun Anggaran 2024 yang digelar bersamaan dengan sidang tahunan MPR, Rabu (16/8).

“Ini menunjukkan komitmen pemerintah, dalam memastikan anggaran pemerintah berpihak pada kelompok rentan dan miskin," jelas Abetnego.

Program inisiatif Presiden Jokowi menyasar langsung masyarakat kelas bawah, khususnya dalam menghadapi krisis ekonomi.

Baca juga : Perhimpunan Rakyat Progresif Berkibar Di Sumatera Barat

Gebrakan Presiden Jokowi sejak periode pertama, antara lain terlihat dari kehadiran tiga Kartu Sakti: Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

“Program yang diluncurkan, sudah pasti pro rakyat miskin dan berbentuk solusi," tegas Abetnego.

Pidato Presiden Jokowi tentang APBN 2024 menyebut, anggaran tahun 2024 untuk perlindungan sosial mencapai Rp 493,5 triliun.

“Pada Maret 2023 angka kemiskinan ekstrem di Indonesia tinggal 1,12 persen di Indonesia. Strategi pemerintah, akan terus difokuskan untuk pengurangan angka kemiskinan,” papar Abetnego.

Baca juga : Airlangga Hartarto Punya Kartu AS Untuk Jadi Cawapres

Sebagai informasi, pada tahun 2013, kemiskinan ekstrem Indonesia berada di sekitar angka 7 persen. 

Tahun 2019, kemiskinan ekstrem Indonesia turun menjadi sekitar 3 persen.

Melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022, pemerintah mengatur tiga strategi besar.

Pertama, melalui program pengurangan beban seperti Kartu Sembako, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, BLT, subsidi listrik, dan jaminan sosial (BPJS).

Baca juga : Relawan Asandra Gelar Senam Sehat Dan Bagikan Sembako Di Jatim

Kedua, melalui program-program peningkatan pendapatan, seperti Kartu Pra-Kerja, Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), BUMDes, UMi, Mekaar, dan Perhutanan Sosial.

Ketiga, melalui program-program pengurangan kantong kemiskinan, seperti rehabilitasi rumah tidak layak huni, perbaikan sanitasi, penyediaan air bersih, dan perbaikan jalan.

“Tiga strategi besar ini seperti strategi Perang Semesta. Pengerahan sumber daya dan anggaran dari seluruh kementerian dan seluruh pihak secara total, untuk memerangi kemiskinan ekstrem," pungkas Abetnego.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.