Dark/Light Mode

Pemerintah Diminta Segera Operasi Pasar

Beras Di Pasar Masih Banyak, Tapi Harganya Kok Mahal

Jumat, 23 Februari 2024 07:10 WIB
Anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyoroti fenomena kenaikan harga beras yang sudah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Dari pantauan, pasokan beras ke masyarakat ini tidak terlalu langka dan masih tersedia cukup banyak di pasaran.

Anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta mengaku heran dengan fenomena ini.

“Berasnya ada kok. Orang kalau masuk pasar, berasnya ada cuma kok harganya mahal,” ucapnya saat dihubungi Rakyat Merdeka, Kamis (22/2/2024).

Baca juga : Debt Collector Kudu Sopan, Jangan Kasar Kayak Preman

Makanya dia mendesak Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Satgas Pangan segera turun tangan mencari penyebab lonjakan harga beras yang sudah tidak normal ini.

“Segeralah turun tangan. Apa sebenarnya penyebab dari dari beras mahal ini,” tandasnya.

Dia juga meminta Pemerintah segera melakukan langkah-langkah jitu mengendalikan harga beras ini. Mekanisme yang bisa digunakan dengan menjual beras murah dan juga melalui operasi pasar.

Baca juga : Banyak MBR Tidak Terdaftar Di DTKS

“Ini kan harga beras naik su­dah 3 minggu, bahkan hari ini ada yang sampai Rp 21.000 per kilogram. Dan (harga beras) ini tiap hari naik. Pemerintah kan punya cadangan beras. Nah, se­baiknya cadangan beras (Bulog) itu segera dikeluarkan supaya harga beras ini cepat turun dan terkendali,” katanya.

Nyoman juga meminta Pemerintah tidak buru-buru mengam­bil keputusan impor beras se­banyak 2 juta ton dari Thailand. Sebab, fenomena kenaikan harga beras ini belum tentu karena persoalan produksi dari petani. Bisa saja kenaikan ini karena ada yang menimbun.

“Jadi jangan tiap ada urusan harganya naik, pikirannya impor. Jangan selalu gitu. Cermati dulu, ini beras harganya naik, apa karena an­tara kebutuhan dengan keterdiaan tidak sama, tidak imbang. Apakah karena ada orang yang sengaja me­nimbun sehingga beras di lapangan sangat minim,” tegasnya.

Baca juga : Dede Yusuf: Kembalikan Hak Guru Beri Sanksi Ke Siswa

Dia bilang, solusi mengatasi kenaikan harga beras ini tidak bisa dengan mengambil jalan pintas dengan impor beras.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.