Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Dia menegaskan, gara-gara kenaikan UKT ini, puluhan mahasiswa miskin terancam gagal menjadi mahasiswa baru yang diimpikannya. Dari laporan BEM saat audiensi beberapa waktu lalu, ada sekitar 50-an lebih mahasiswa yang tidak bisa lanjut sebagai mahasiswa baru akibat UKT yang luar biasa tinggi ini.
“Somewhere out there, ada 50 mahasiswa yang tadinya mimpi untuk kuliah, mau kuliah untuk meningkatkan harkat dan martabat orang tua mereka, terancam buyar,” tuturnya.
Dia mendorong Kemendikbudristek agar merevisi besaran UKT dan IPI ini. Selain itu, PTN juga perlu diawasi dan harus bisa menyediakan ruang banding bagi calon mahasiswa baru yang tidak sanggup untuk bayar UKT. Setiap pengajuan banding atau sanggah harus ditindaklanjuti secara transparan dalam waktu satu minggu agar bisa segera diketahui.
Baca juga : Garuda Minta Tarif Pesawat Dievaluasi
“Terhadap hasil banding UKT ini, PTN harus memberikan keringanan cicilan pembayaran UKT dan potongan UKT dengan persentase tertentu. Agar orang tua mahasiswa baru bisa tetap melakukan pembayaran dengan lancar,” harapnya.
Sementara anggota Komisi X DPR Fahmy Alaydroes meminta Menteri Nadiem serta pihak rektorat PTN mengubah paradigma dalam mengelola pembiayaan pendidikan. Sebab, kebijakan itu dikhawatirkan tidak berlandaskan pada amanat UUD 1945. Tanpa perubahan paradigma, kampus akan sulit melahirkan generasi muda bangsa yang memiliki intelektualitas tinggi.
“Pemerintah jangan menganggap tidak penting bagi perguruan tinggi untuk melahirkan sarjana yang memiliki intelektualitas. Sementara negara sudah mengamanatkan soal pendidikan ini dalam konstitusi negara. Indonesia ini harusnya mencerdaskan bangsa, bukan bikin beban (naiknya UKT),” sebutnya.
Baca juga : Luhut: Mereka Yang Bully Nggak Senang Kita Maju
Fahmi pun meminta Pemerintah melakukan kajian lebih komprehensif terkait pembagian dari alokasi 20 persen dari APBN untuk sektor pendidikan.
“Komisi X DPR ingin pendidikan tinggi memiliki pertumbuhan secara kualitas juga. Jadi, kita harus pastikan dan awasi 20 persen anggaran untuk pendidikan sudah efektif dan efisien berjalan atau belum,” tambahnya. KAL
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 8, edisi Jum'at, 24 Mei 2024 dengan judul "UKT Mahal Bikin Susah Orang Tua Mimpi Jadi Mahasiswa Buyar"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya