Dark/Light Mode

RAPBN 2021, Pemulihan Ekonomi Harus Prioritaskan Masyarakat Menengah Bawah

Selasa, 18 Agustus 2020 22:05 WIB
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (Foto: Dok. DPR)
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar (Foto: Dok. DPR)

 Sebelumnya 
Singkatnya, menurut Muhaimin, anggaran yang cukup besar dalam soal pertanian harus didorong untuk membangun dan memperbaiki seluruh tatakelola pertanian dari hulu sampai hilir. Dalam situasi pendemi yang belum sepenuhnya berakhir, negara memang harus hadir untuk menyantuni kelas-kelas sosial rakyat yang diasuhnya. Itulah sesungguhnya esensi tugas negara. Kehadiran negara salah satunya terwujud dalam penganggaran RAPBN, yang di dalamnya harus menunjukkan secara jelas keberpihakan negara. “Sebagai salah satu instrumen kehadiran negara terhadap rakyatnya, RAPBN 2021 ini baru akan bermakna ketika ia berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.   

Muhaimin menambahkan, tujuan utama RAPBN sesungguhnya adalah terciptanya kesejahteran dan keadilan sebagai tujuan utama bernegara. “Pembangunan harus betul-betul menjadi sarana untuk melakukan transformasi struktural dan memajukan kualitas kehidupan masyarakat,” imbuhnya.

Baca juga : Puan Minta Pemerintah Tingkatkan Kinerja Pelaksanaan APBN

Secara lebih khusus Muhaimin menyorot sektor pembangun manusia yang harus menjadi perhatian khusus, terutama bidang pendidikan. Seperti diketahui, dalam RAPBN 2021, anggaran sektor pendidikan sebesar Rp 549, 5 triliun. Anggran sebesar itu difokuskan untuk peningkatan SDM, kemampuan adaptasi teknologi, dan peningkatan produktivitas. “Bidang pendidikan ini harus betul-betul kita benahi dalam rangka menyiapkan bangkitanya generasi emas tahun 2045. Ini bukan waktu lama. Semua kekuatan harus kita sinergikan, termasuk anggaran”, tegas inisiator Gerakan Bangkit Belajar (GBB) ini.

Menurut Muhaimin, peta jalan generasi emas 2045 harus disiapkan dan terus dikawal terutama melalui peningkatan kualitas pendidikan. Karena itu, anggaran pendidikan yang begitu besar dalam RAPBN tidak boleh hanya digunakan dan dihabiskan untuk gaji pegawai dan kesejehateraan. “Jika ingin generasi emas 2045 terwujud, anggaran pendidikan harus digunakan untuk peningkatan kualitas siswa dan guru. Harus proporsional antara kualitas dan penyiapan akses infrastruktur”, jelasnya.

Baca juga : Puan: HUT RI Momentum Tingkatkan Persatuan Dan Gotong Royong

Muhaimin menjelaskan, penyiapakan generasi emas membutuhkan berbagai prasarat. Salah satunya melalui kebijakan pengendalian populasi penduduk yang memadai, pengendalian pertumbuhan penduduk, serta pemerataan sebaran penduduk. Ini penting agar sentra-sentra pembangunan ekonomi tidak menumpuk di wilayah tertentu. Selain itu, angka urbanisasi juga harus dapat ditekan. Intinya, kebijakan populasi penduduk harus dilaksanakan seiring dengan kebijakan pemerataan pembangunan ekonomi dan desentralisasi. [USU/TIM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.