Dark/Light Mode

Pesta Demokrasi Di Tengah Pandemi

Komisi II: Syukur, Tidak Ada Klaster Baru Pilkada Serentak

Minggu, 24 Januari 2021 07:17 WIB
Kasus Corona di Pilkada 2020/Ilustrasi (Kartun: Mice)
Kasus Corona di Pilkada 2020/Ilustrasi (Kartun: Mice)

 Sebelumnya 
Politisi PDIP ini juga memuji tingginya tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak yang rata-rata mencapai 76 persen. Tingginya partisipasi pemilih ini menunjukkan, tingkat kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak politiknya semakin baik. “Jadi masyarakat itu sudah tahu hak politiknya, hak demokrasinya. Ini tentu harus tetap dibina ke depan,” katanya. 

Dia mengingatkan, setelah pencoblosan 9 Desember, ada sidang perselisihan hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) mulai 26 Januari ini. Sudah pasti akan ada daerah yang pilkadanya dinyatakan tidak sah dan memerintahkan untuk dilakukan pemungutan suara ulang. Putusan MK ini harus diantisipasi penyelenggara pemilu. Yang paling penting, tetap mempertahankan protokol kesehatan untuk memastikan tak ada klaster Pilkada dalam penanganan Covid-19. 

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Kinerja BP Jamsostek Tetap Kinclong

“Kemarin kan ramai prediksi akan ada klaster Pilkada, baik dari DPR, pengamat dan para ahli. Tapi ternyata kan tidak ada. Jadi Tuhan masih baik kepada penyelenggara dan Kemendagri,” katanya. 

Anggota Komisi II Mohamad Muraz menyoroti kisruh penerapan KTP Elektronik (e-KTP). Yang kolega membuat penasaran, berapa besar persentase jumlah pemilih yang mencoblos dengan berdasarkan e-KTP. “Dari seluruh daerah yang melaksanakan pilkada, berapa persen e-KTP yang berhasil diselesaikan?” tanya Muraz. 

Baca juga : Demokrat Tolak Wacana Pilkada Dan Pemilu Serentak

Politisi Fraksi Demokrat itu juga meminta informasi mengenai program aplikasi Sirekap sebagai alat pembanding penghitungan hasil suara. Apakah ada perbedaan (hasil) jumlah yang diperoleh dengan yang tidak menggunakan Sirekap. “Mungkin sebagai saran untuk kegiatan pemilu yang akan datang,” kata Muraz. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.