Dark/Light Mode

Komisi IV Ingin Periode Berikutnya Meningkat

Sektor Pertanian Dinilai Sudah Sangat Progresif

Minggu, 26 Mei 2019 22:47 WIB
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin mengingatkan pentingnya figur dan latar belakang yang tepat untuk mengisi posisi menteri pertanian yang kini ditempati Andi Amran Sulaiman. Apalagi dia melihat kinerja pertanian saat ini sudah sangat progresif.

Andi Akmal tidak ingin kinerja sektor pertanian yang sudah baik menjadi terpuruk kembali di periode berikutnya. “Kalau saya sih itu hak prerogatif presiden. (Tapi) Pak Amran saat ini sudah sangat progresif. Semangat beliau untuk memacu produksi sudah luar biasa. Tinggal dukungan dari dinas pertanian di daerah,” kata Akmal, kemarin.

Akmal mengatakan, KPU memang sudah mengumumkan Jokowi unggul. Namun demikian, siapa pemenang pemilu belum bisa ditentukan mengingat Tim Sukses Pemenangan 02 PrabowoSandi juga telah mengajukan gugatan hasil perselisihan Pemilihan Presiden ke Mahkamah Konstitusi (MK). “Presiden terpilih nanti yang menentukan. Tapi kita berharap figur yang betul-betul mencintai petani, selalu terjun di tengahtengah petani. Jadi tidak sekadar mendengar laporan dari bawah saja. Tapi tidak sampai menyebut nama yak,” katanya. 

Baca juga : Inflasi Pangan Menurun, Mentan Dapat Ponten 8 Lebih

Lebih lanjut, politisi muda PKS ini mengatakan, masalah pertanian memang sangat kompleks. Sehingga butuh figur yang betul-betul paham pada dunia pertanian. Tidak sekadar teori tapi juga paham implementasi di lapangan. ”Yang paling utama tentu background-nya dari pertanian. Kalau bukan dari pertanian bagaimana dia bisa paham dunia pertanian. Makanya saya sebagai Anggota Komisi IV yang juga mitra pertanian, tentunya betul-betul figur yang selalu turun lapangan, memahami dan menemukan solusi atasi kesulitan petani dan latar belakangnya pertanian. Lucu kalau Mentan tapi latarnya bukan dari pertanian,” katanya. 

Sementara, Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan Winarno Thohir menilai bisa membaiknya kinerja sektor pertanian tidak lepas dari terobosan-terobosan kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Dia pun tidak segan menyebut Amran sebagai tokoh revolusioner pertanian. “Sejak awal Pak Amran menjadi menteri pertanian, saya sudah prediksi Kementan (Kementerian Pertanian) pasti berubah. Saya hanya melihat beliau sebagai sosok yang memiliki tekad dan keinginan keras, serta sangat memperhatikan kepentingan petani,” sebut Winarno.

Perhatian Amran kepada petani, lanjut Winarno sangat tinggi. Tak hanya memberikan bantuan, Amran juga turut memberikan dukungan kebijakan agar harga komoditas di tingkat petani bisa terjaga stabil. Salah satu langkah strategis yang dijalankan Kementan adalah dengan memfasilitasi terbentuknya tim Sergap atau Serap Gabah Petani. Tim yang melibatkan Perum Bulog, TNI AD, dan pemerintah daerah ini bertugas untuk menyerap gabah petani sehingga stok beras bisa terjaga, sekaligus menjaga agar harga gabah di tingkat petani tetap stabil. “Kalau harga di level petani terjaga, petani pun bergairah bertani. Pak Amran paham kalau mau produksi meningkat, petani sebagai pelaku utama pertanian harus bisa ditingkatkan kesejahteraannya. Visi seperti ini yang tidak dimiliki semua orang,” sebut Winarno. 

Baca juga : PKB Beri Nilai 8 Untuk Amran

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementan (Pusdatin) Ketut Kariyasa mengamini pernyataan Winarno. Menurutnya, di era Amran, Kementan terus kerja keras mengentaskan kemiskinan salah satunya melalui sektor pertanian. Sektor ini menjadi penting mengingat pertanian adalah sektor prioritas dan strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Salah satu upaya dalam mempercepat pengentasan itu antara lain dengan implementasi program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) Berbasis Pertanian. Program ini merupakan solusi permanen untuk mengubah kondisi rumah tangga petani miskin menjadi rumah tangga petani sejahtera dalam waktu yang sangat singkat, yakni kurang dari satu tahun,” kata Kariyasa. 

Dia menjelaskan, Bekerja merupakan program bantuan langsung berupa paket ternak (ayam kampung atau kambing) dan sayursayuran atau komoditas komersial yang bisa ditanam di lahan sempit atau pekarangan. Paket bantuan ini diberikan kepada setiap Rumah Tangga Petani Miskin (RTM) untuk dikembangbiakkan menjadi sumber pendapatan rumah tangga. “Kalau ini berhasil, maka dalam waktu 6 bulan setiap RTM akan mendapatkan tambahan pendapatan sekitar Rp 3,6 juta per bulan,” katanya. 

Selain itu, kata Kariyasa, Kementan juga terus menggenjot produksi pangan strategis untuk meningkatkan ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri, termasuk juga membenahi rantai pasok dan distribusinya agar harga pangan tetap stabil sampai di tingkat konsumen. “Ini penting dilakukan karena menurut data BPS tahun 2018, komponen makanan masih menyumbang sebesar 73,48 persen kepada pembentukan garis kemiskinan. Sementara sisanya 26,52 persen disumbang oleh komponen non makanan,” katanya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.