Dark/Light Mode

Kumpul Di Gedung Joang, Habib Muda Serukan Persatuan

Jumat, 31 Mei 2019 06:36 WIB
Habaib Muda Nusantara (Hadana) menggelar jumpa pers. (Foto: ist)
Habaib Muda Nusantara (Hadana) menggelar jumpa pers. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Puluhan habib dan dai yang tergabung dalam Habaib Muda Nusantara (Hadana) berkumpul di Gedung Joang, Jakarta, Kamis (30/5). Mereka mengaku prihatin dan kecewa atas kondisi bangsa saat ini. Apalagi, agama dibawa-bawa untuk kepentingan nafsu politik semata.

Koordinator Hadana Habib Muhammad Shahir Alaydrus atau yang lebih dikenal Habib Syahdu menegaskan, agama sebagai panduan moral berpolitik. Namun, yang terjadi saat ini justru agama dijadikan kendaraan politik. 

Baca juga : Gandeng Jamdatun, BPJS Tenaga Kerja Usut Perusahaan Nakal

Habib Syahdu mencontohkan kejadian aksi demonstrasi berujung ricuh di Bawaslu belum lama ini mengindikasikan bahwa agama terseret dalam pusaran politik yang buruk. "Bahwa mati dalam keadaan membela ambisi politik seseorang tidak bisa digolongkan ke dalam syuhada, tapi mati konyol," tegasnya.

Habib Syahdu mengaku selama ini Hadana berkeliling hampir ke setiap daerah untuk mensyiarkan agama islam yang rahmatan lil alamin bagi seluruh masyarakat Indonesia, tergerak untuk meluruskan manipulasi agama dari kepentingan politik.

Baca juga : KAHMI Harus Jadi Garda Terdepan Penjaga Persatuan Bangsa

Anggota Hadana, Habib Abdullah Ba'bud mengatakan, mendukung aparat keamanan untuk menindak tegas para perusuh dan aktornya. "Kami meminta kepada seluruh ulama untuk sama-sama menciptakan suasana damai di bulan suci Ramadhan," ujarnya.

Mengutip sebuah hadits riwayat Bukhari, kata Habib Abdullah, barang siapa yang tidak menyukai kebijakan penguasa, hendaklah ia bersabar. Sebab siapapun yang memberontak dari ketaatan kepada pemimpin barang sejengkal lalu ia mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliyyah.

Baca juga : Proses Hukum Dinilai Tak Benar, Rommy Ajukan Praperadilan

Habib Abdullah mengajak para ulama dan habaib untuk tetap bergandengan tangan dan senantiasa memberi kesejukan bagi ummat. "Ulama dan habaib adalah perekat dan pemersatu bangsa. Jika mereka terpecah maka akan membahayakan Indonesia. Untuk itu mari kita sudahi perselisihan terkait politik. Sekarang saatnya bergerak bersama membangun bangsa dengan menjaga keutuhan NKRI," jelasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :