Dark/Light Mode

Bantah Pecah Kongsi

Garuda Dan Banteng Masih Akur

Rabu, 23 Februari 2022 08:12 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habibubrokhman. (Foto: Dok. DPR RI)
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habibubrokhman. (Foto: Dok. DPR RI)

 Sebelumnya 
Pemilik akun YouTube, Macan Idealis ini mengatakan, belum bisa menyimpulkan dengan siapa partainya akan berkoalisi. Perlu banyak pertimbangan dari segala aspek hingga nantinya memutuskan dengan siapa berkoalisi di Pemilu 2024.

Politisi senior PDIP, Prof Hendrawan Supratikno mengamini hal ini. Menurutnya, PDIP memiliki kedekatan dengan partai manapun. “Saat-saat seperti sekarang, parpol-parpol masih berkomunikasi dan saling tukar informasi, persepsi, prediksi, aspirasi, dan orientasi kolaborasi,” ujar Hendrawan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Waspadai, Potensi Hujan Es Dan Cuaca Ekstrem Hingga April

Dia menyebut, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya adalah sosok pengamat yang berbicara berdasarkan logika. Namun, logika politik saja tidak saja cukup, harus dipadukan dengan intuisi politik dan dialektika momentum. “Sekarang syarat dan isyarat koalisi masih belum memadai untuk pemetaan yang pasti. Jadi, analisis yang dikemukakan tak boleh menjadi aksioma permanen,” sebutnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, memprediksi PDIP-Gerindra tidak akan berkoalisi di Pilpres 2024. Asumsinya, kedua partai ini sama-sama memiliki elektabilitas tinggi dan memiliki tokoh yang bisa dimajukan sebagai Capres.

Baca juga : Banteng Tanggapi Dingin Hasil Survei Bursa Capres

“Capres yang dimiliki Gerindra, yaitu Pak Prabowo nggak mungkin mau jadi nomor dua. Dan saya melihat PDIP juga sulit untuk jadi nomor dua. Masa partai yang suaranya lebih banyak akan mengalah hanya dengan menjadi cawapres? Itu logika yang agak sulit,” ujar Yunarto.

Yunarto pun mengatakan, koalisi partai belum bisa dipetatakan secara dini. Karena ada sejumlah hal yang harus dipertimbangkan. “Koalisi partai tidak mungkin bisa dipetakan sekarang. Karena pada akhirnya akan ditentukan oleh kompromi capres-cawapres, kemudian berapa jabatan kursi menteri,” sebutnya.

Baca juga : Jasindo Dongkrak Penjualan Asuransi Kendaraan Lewat Digitalisasi

Meski begitu, Yunarto memprediksi akan ada tiga barisan koalisi di Pemilu 2024. Pertama, koalisi yang dipimpin PDIP, kedua oleh Partai Gerindra, dan terakhir dipimpin kelompok oposisi seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.