Dark/Light Mode

Belajar Menjadi Partai Penyeimbang

Demokrat Puji-puji PDIP Oposisi Selama 10 Tahun

Jumat, 21 Juni 2019 06:47 WIB
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan. (Foto: Istimewa).
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Walaupun sudah ada kedekatan antara kedua belah pihak, keputusan ke depan apakah bisa bertemu dalam merumuskan kerja sama yang konkret tetap akan menjadi pertimbangan. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di tangan Jokowi.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira berbeda sikap. Dia menyarankan pemerintahan Jokowi periode kedua tidak ada penambahan kursi di koalisi. Menurutnya, oposisi harus bisa konsisten dengan apa yang diperjuangkan daripada harus mengubah pandangan.

Baca juga : Demokrat Pilih Jokowi, Oposisi Apa Netral Lagi?

“Tidak harus ada power sharing. Menurut saya terlalu murah kalau orang hanya karena mau dapat kursi menteri, lalu menjual apa yang selama ini sudah diperjuangkan. Belum tentu juga efektif nanti dalam pemerintahan ke depan,” kata Andreas.

Menurut dia, dalam kehidupan demokrasi yang besar seperti di Indonesia, unsur oposisi hal yang paling penting. Silang pendapat antara pemerintah dan kubu oposisi harus terus berjalan membuka ruang dialektika.

Baca juga : WNI Bisa Dapat Multiple Visa Korea Selatan 10 Tahun

“Dialektika itu penting dalam politik. Harus ada proses dialektika dan dinamika. Kita kan dukung demokrasi. Masa mau semua otoritarian. Beda pendapat itu penting,” tutur Andreas.

Pengalaman berdialektika itu disebutkan saat PDIP menjadi partai penyeimbang 10 tahun lamanya. Andreas melihat bahwa salah satu peran menjadi oposisi juga untuk pendidikan politik di masyarakat.

Baca juga : Setelah 25 Tahun Dominan, Partai Erdogan Tumbang Di Pilkada

“Kami merasakan betul manfaat jadi partai penyeimbang di luar pemerintahan itu penting. Itu juga penting buat pendidikan politik bagi masyarakat. Kita kan harus tanggung jawab dengan konstituen kita juga. [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.