Dark/Light Mode

Tolak Pemilu Ditunda

Laskar Ganjar Puan: 79,9 Persen Rakyat Telah Memilih Capresnya

Minggu, 13 Maret 2022 11:00 WIB
Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) Mochtar Mohamad
Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) Mochtar Mohamad

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) Mochtar Mohamad menyoroti perkembangan politik di Indonesia, yang belakangan ini terdampak wacana penundaan Pemilu dsn faktor ekor jas terhadap Pemilu Legislatif.

Dari tahapan Pemilu 14 Februari 2024, yang dimulai tanggal 1 Agustus 2022, sampai saat ini hanya PDI Perjuangan yang memiliki tiket untuk maju capres. Sedangkan partai-partai lain belum membuat koalisi.

"Ini akan merugikan kandidat dan partainya," ujar politisi yang akrab disapa M2, di depan ratusan para relawan Laskar Ganjar – Puan saat menghadiri Rapat Kerja Cabang DPC Laskar Ganjar - Puan Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Minggu (13/3).

M2 pun memaparkan pergerakan partai oposisi, yakni Partai Demokrat (54 kursi) dan PKS (50 kursi) total 104 kursi. Dia menilai, kedua partai tersebut belum cukup tiket untuk mengusung (115 kursi presidential threshold) dan butuh 1 partai koalisi pemerintah.

"Nampaknya, koalisi ini sulit terwujud dalam waktu dekat. Karena kepentingan kadernya di kabinet Jokowi, dan gerbong partainya telanjur tertarik magnet Ganjar Pranowo," beber M2.

Baca juga : Dukung Mendukung Capres Makin Rame

Dalam situasi seperti ini, M2 menilai, partai-partai akan memikirkan cara menghindari parliamentary threshold 4 persen. 

"Partai yang lebih awal bergabung dengan koalisi PDIP bisa selamat," jelasnya.

Sementara ketua umum partai yang lemah elektabilitasnya, namun memaksakan diri untuk maju, berdampak pada elektabilitas partainya. Terancam tidak lolos parliamentary threshold 4 persen.

Hasil survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 8-10 Februari 2022 yang dirilis pada 28 Februari 2022 dengan margin error 2,8 persen menyebutkan, apabila Pilpres dilaksanakan pada saat survey (8-10 Februari 2022), sebanyak 34,7 persen  responden memilih Ganjar Pranowo sebagai Presiden, Anies Baswedan 23,3 persen, Prabowo Subianto 21,9 persen dan yang belum menentukan pilihan 20,1 persen.

"Kalau melihat presentase Ganjar dibanding rivalnya, Anies Baswedan terpaut dua digit (11,4 persen). Biasanya formasi tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil Pilpres 14 Februari 2024 nanti," jelas M2.

Baca juga : Hasto Bicara Isi Hati Jokowi

Dia juga menanggapi fakta Prabowo Subianto, yang sampai saat ini belum mendeklarasikan diri untuk maju. Padahal beliau adalah Ketua Umum Partai.

“Bisa jadi prabowo tidak nyapres di 2024, akan tetapi menyelesaikan sebagai Menhan mendampingi Jokowi sampai selesai di 2024. Sehingga, partai-partai akan lebih nyaman pada posisi koalisi lemerintah mendampingi PDIP di Pilpres 2024," tutur M2.

Perkuat Struktur Organisasi

Sementara itu, Ketua Umum Laskar Ganjar-Puan, Nawang Andi Kusuma meminta kepada seluruh pengurus DPC, PAC, dan Ranting memvalidasi struktur organisasi yang sudah di SK tersebut.

 "Saya meminta semua  pengurus bersiap-siap mengikuti tahap selanjutnya, untuk mengikuti pelatihan pemenangan," pintanya.

Baca juga : Laskar Ganjar Puan Prediksi Ada Tiga Poros Capres Di 2024

DPC Laskar Ganjar - Puan Kota dan Kabupaten Tasikmalaya gelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) diikuti 350 peserta terdiri dari pengurus  DPC, PAC, dan Ranting Laskar Ganjar - Puan Kabupaten dan Kota Tasikmalaya pada Minggu (13/3).

Rakercab ini juga dihadiri DPD Jawa Barat, DPC Kabupaten Garut dan DPC Kota Banjar. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.