Dark/Light Mode

Ditentang Elemen Mahasiswa

PMI Disebut Partai Siluman

Kamis, 28 April 2022 08:00 WIB
Kantor Partai Mahasiswa Indonesia (PMI) di Jalan Cikini Raya Nomor 60 Blok 60i, Cikini, Menteng,Jakarta Pusat. (Foto: Faqih/RM.id)
Kantor Partai Mahasiswa Indonesia (PMI) di Jalan Cikini Raya Nomor 60 Blok 60i, Cikini, Menteng,Jakarta Pusat. (Foto: Faqih/RM.id)

 Sebelumnya 
Zul, salah satu petugas parkir di sana mengatakan, ada lantai paling bawah yang sudah kosong sejak beberapa bulan. Kalau benar ada kantor partai, kemungkinan akan menempati lantai yang kosong itu. “Tapi belum ada kegiatan apapun. Kalau lantai atasnya sudah ada perusahaan yang pakai,” katanya.

Sepengetahuannya, penyewa di lantai bawah anak muda. Namun, mereka jarang datang. “Beberapa bulan lalu, datang, tapi jarang. Tahu ternyata partai mahasiswa, juga setelah ramai media datang,” tutur pria memakai baju dinas parkir biru ini.

Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menyebut, silakan saja mahasiswa mendirikan partai. Ini bagian kemerdekaan berserikat dan berkumpul. Namun, dengan label mahasiswa, harus diwujudkan secara nyata di lapangan dalam bentuk keanggotaan maupun kebijakan dan ideologi partai.

Baca juga : Kementerian BUMN Dan Kementan Lakukan Pembenahan Bibit Pertanian

“Harus benar-benar mahasiswa. Jangan sampai yang ambil keputusan, pengendalinya, aktor utamanya tokoh politik yang bukan mahasiswa. Pemegang sahamnya, yang menyetir oligarki politik juga,” kata Emrus kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia mengingatkan, Emrus harus berbasis idealisme. Makanya, di tengah demokrasi transaksional seperti saat ini, tidak ada jaminan munculnya PMI bikin demokrasi semakin kuat. Partai Mahasiwa mau tak mau akan pragmatis berkoalisi atas kepentingan politik praktis.

“Apa representasi seluruh mahasiswa? Kan belum tentu. Banyak mahasiwa yang tidak setuju dengan partai ini. Lebih baik berpolitik adu gagasan di luar parlemen,” sarannya.

Baca juga : Tim Kementan Keliling Pasar Di Aceh Pantau Stabilitas Pangan

Sementara Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Gultom menyatakan, meski tak salah, mahasiswa harus punya independensi. “Kalau jadi partai, kemana ujungnya? Mengapa jelang 2024 muncul partai ini. Ada apa?” tanya dia curiga.

Menanggapi berdirinya PMI, BEM Nusantara kubu Dimas Prayoga justru mengecam keras. “Kami mengecam keras munculnya partai yang mengatasnamakan dan memakai kata mahasiswa. Ini merugikan seluruh mahasiswa Indonesia,” ujar Sekretaris Pusat BEM Nusantara kubu Koordinator Pusat Dimas Prayoga, Ridho Alamsyah.

Ridho menyebut PMI sebagai partai siluman. Dia juga mempertanyakan proses hingga terpilihnya Eko Pratama sebagai ketua umum. “Entah kapan pelaksanaan kongresnya. Tidak ada sosialiasai ataupun konsolidasi nasional, tiba-tiba saja sudah jadi partai,” sambungnya.

Baca juga : Fadel Muhammad Minta Mahasiswa Lebih Kritis Tanggapi Kondisi Bangsa

Karena curiga pembentukan PMI bagian upaya pembungkaman yang terstruktur, Ridho mengajak kelompok mahasiswa lain baik BEM dan Kelompok Cipayung untuk angkat suara. Sebab, secara tidak langsung mereka juga terklaim PMI. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.