Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Gelombang Penolakan Munaslub Berkarya
Muchdi Pr Terancam Bakal Dilengserkan
Minggu, 29 Mei 2022 07:35 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal Partai Beringin Karya (Berkarya) Badaruddin Andi Picunang melakukan manuver politik. Dia menolak gelaran Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar Ketua Umumnya, Muchdi Purwoprandjono, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, 27-28 Mei 2022.
“Gayanya otoriter, dan adanya orang baru, membuat partai ini goyah. Terancam tidak bisa ikut Pemilu 2024, jika tidak segera dibenahi,” ujar Badaruddin kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Berkarya Matangkan Strategi
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini menegaskan, segera mengaktifkan kembali Presidium Penyelamat Partai Berkarya. Sebelumnya, presidium ini telah mengangkat Muchdi PR menjad Ketua Umum di Munaslub yang digelar Juli 2020. Muchdi melengserkan Tommy Soeharto.
Pria yang akrab disapa Badar ini menangkap sinyal negatif pada Munaslub kali ini. Salah satunya, pergantian kepengurusan, tanpa kesepakatan pengurus. “Bukan soal ganti Sekjen. Saya juga tidak gila jabatan. Tapi ini soal keberlangsungan partai ke depan, banyak yang bergantung dan berharap pada partai ini,” bebernya.
Baca juga : Joss! RI Penyumbang Penjualan Mitsubishi Terbesar Global
Bukan hanya kepengurusan di tingkat pusat. Pada tingkat daerah juga dilakukan secara otoriter. Parahnya lagi, para pengurus seolah dilarang mengutarakan pendapatnya. Padahal, partai merupakan media berdemokrasi. “Munaslub kali ini peserta dilarang bicara, hanya bisa ucap kata setuju. Kan aneh,” ucapnya.
Badar menceritakan, ada peristiwa tidak biasa di hajatan partainya itu. Yaitu, masuknya orang baru yang dianggapnya ‘sok kuasa’ dengan menciptakan matahari kembar di partai tersebut. Sontak, Badar dan 90 persen kepengurusan menarik diri atas gelaran Munaslub tersebut. “Kami curiga mereka penyusup untuk mengerdilkan partai kami. Ya kita lawan,” ungkapnya.
Baca juga : Moeldoko Bahas Persoalan HAM Bersama Mahasiswa Trisakti
Politisi asal Belopa, Sulawesi Selatan itu menjelaskan, dia dan pengurus partai hanya meminta hal sederhana. Yaitu, tetap berpedoman kepada AD/ART hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Tahun 2020 dan Rapimnas II Tahun 2021. Bukan ujug-ujug merubah AD/ART.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya