Dark/Light Mode

Prabowo-Imin Ngacak-ngacak Peta Koalisi

Senin, 20 Juni 2022 07:44 WIB
Ketum Gerindra Prabowo Subianto (kanan) saat bertemu Ketum PKB Muhaimin Iskandar, di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu malam (18/6). (Foto: Dok. PKB)
Ketum Gerindra Prabowo Subianto (kanan) saat bertemu Ketum PKB Muhaimin Iskandar, di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu malam (18/6). (Foto: Dok. PKB)

 Sebelumnya 
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin tidak menampik kemunculan duet Prabowo-Imin telah mengacak-acak format koalisi. Koalisi ini bisa mengunci koalisi untuk parpol lain. "Koalisi Prabowo-Imin bisa mengecoh dan acak-acak koalisi yang sedang dibangun partai-partai lain," kata Ujang, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sekalipun belum pasti, tapi Gerindra dan PKB telah bersepakat untuk bersama menghadapi Pilpres, Pileg, dan Pilkada 2024. "Jika mereka serius berkoalisi, maka akan ada kesepakatan di antara keduanya, dan tentu akan ada figur capres dan cawapres yang diusung oleh keduanya, seperti paket Prabowo-Imin," kata  Ujang.

Baca juga : Top, Laba Pertamina Naik Dua Kali Lipat

Duet Prabowo-Imin, kata dia, juga membuka peluang Pilpres akan diikuti oleh 4 paslon. Paslon pertama dari koalisi Gerindra-PKB, paslon PDIP, KIB dan paslon yang akan diusung oleh NasDem-PKS-Demokrat. “Namun jika keduanya main-main, maka peta koalisi akan tetap bermuara pada 3 poros yang ada,” tegasnya.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai, koalisi Gerindra-PKB cukup rasional untuk Pilpres 2024. Meskipun hanya diikuti 2 parpol, Gerindra-PKB sudah cukup mengantongi tiket nyapres berdasarkan perolehan kursi DPR yang dimiliki keduanya. Gerindra 13,57 persen kursi dan PKB 10,09 persen kursi DPR yang dijumlahkan sudah lebih dari persyaratan 20 persen kursi legislatif.

Baca juga : Ini Tips Pertamina Lubricants Waspadai Pelumas Palsu

"Dalam konteks inilah komunikasi dan manuver politik jajaran pengurus PKB dan Gerindra menjadi relevan," kata pria yang akrab disapa Abas itu, dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, bila PKB ngotot membentuk koalisi bersama PKS dan Demokrat, cukup rumit dan tidak ramping. Sementara kalau hanya 2 parpol, maka Gerindra dan PKB lebih mudah melakukan kompromi politik.

Baca juga : Prabowo Bukan King Maker, Tetapi Calon Presiden 2024

"Secara ideologi partai, Gerindra-PKB juga akan saling melengkapi. Gerindra nasionalis, PKB sebagai partai Islam terbesar. Tentunya kombinasi ini cukup menjanjikan,” pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.