Dark/Light Mode

Pelopori Antipolitik Pragmatis

KIB Pilih Capres Internal

Rabu, 29 Juni 2022 08:00 WIB
Ketua Fraksi Golkar MPR, Idris Laena. (Foto: Istimewa)
Ketua Fraksi Golkar MPR, Idris Laena. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Karenanya, mencalonkan kader terbaik partai politik adalah suatu keharusan. Sebab, calon yang diusulkan sudah melalui proses kaderisasi panjang. “Efek mencalonkan kader sendiri juga positif. Coattail effect dari masing-masing calon akan meningkatkan suara partai,” tuturnya.

Selain itu, kehadiran KIB memunculkan potensi terjadi tiga pasangan capres-cawapres dan berpotensi Pilpres digelar dua putaran. “Hal ini tak perlu dikhawatirkan,” ucapnya.

Baca juga : Orang Kaya Pilih Singapura

Memang, lanjut Idris, semua kader berharap pasangan capres-cawapres yang diusung akan menjadi pemenang. Namun, seandainya pun kalah dan terjadi dua putaran, tetap ada peluang mendukung pasangan capres-cawapres koalisi lain.

“Cara seperti ini jauh lebih terhormat dibandingkan hanya jadi pendukung calon lain yang bukan kader partai. Golkar berkomitmen selalu mencalonkan kadernya dalam setiap kontestasi agar melahirkan calon-calon pemimpin tangguh, yang paham visi misi serta platform partai,” pungkasnya.

Baca juga : Ngeri Amat, Politisasi Agama Bisa Picu Radikalisme Dan Terorisme

Sementara Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengapresiasi, koalisi partai yang lebih mengutamakan jualan platform ketimbang pragmatis ngomongin calon. Sebab, selama beberapa hari terakhir, yang mengemuka ke publik hanya soal figur capres-cawapres.

Wacana dan perdebatan calon ini kurang produktif. Karena menjadi sarana bagi elit untuk kembali menjatuhkan satu-sama lain demi mengusung jagoannya masing-masing.

Baca juga : Korsel Lantik Presiden Baru, Ada Megawati Hingga Wapres China

“Publik menanti tawaran visi, misi, program, dan inovasi kebijakan. Paltform partainya apa. Platform untuk Pilpres harus mulai dibahas, diuji, dan disimulasikan bersama rakyat Indonesia para tataran pelaksanaannya,” papar Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Platform, kata Agung, menjadi jantungnya perubahan, dan hal ini harus mulai dibahas. Misalnya, soal kemiskinan, pengangguran, melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok, ancaman pemanasan global, dan tantangan ke depan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.