Dark/Light Mode

Soal Selang Cuci Darah RSCM

Kepleset Lagi, Kepleset Lagi, Begitulah Prabowo

Kamis, 3 Januari 2019 10:12 WIB
Capres 02 Prabowo Subianto saat memberikan pembekalan terhadap relawan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, di Istora Senayan 22 November 2018. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)
Capres 02 Prabowo Subianto saat memberikan pembekalan terhadap relawan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, di Istora Senayan 22 November 2018. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepleset lagi. Kepleset lagi. Begitulah yang dialami Prabowo Subianto. Gaya pidatonya yang menggelegar, ternyata tak diimbangi data akurat dan berbobot. Pidato akhir tahun Prabowo yang menyebut satu selang cuci darah di RSCM dipake 40 pasien, jadi polemik.

Dibantah pihak RSCM, Prabowo pun kembali jadi bulan-bulanan kubu sebelah. Prabowo pidato akhir tahun pada Sabtu (29/12) di Hambalang. Esok harinya, video pidato itu diunggah di akun Facebook milik Prabowo. Apa yang disampaikan? Seperti sebelum-sebelumnya, Prabowo mengawali pidatonya dengan menyinggung soal ketimpangan ekonomi, ketimpangan sosial, dan ancaman krisis. Eks Danjen Kopassus itu lalu menyoroti berbagai permasalahan. Seperti kebocoran kekayaan negara dan salah urus negara.

Satu yang disoroti Prabowo adalah soal pengelolaan BPJS Kesehatan yang terus merugi. Ujung-ujungnya, pasien yang dirugikan karena kualitas layanan rumah sakit menurun. Dari situ, dia memberikan contoh penggunaan selang cuci darah. Prabowo mengaku mendapat laporan bahwa alat pencuci ginjal di RSCM yang harusnya dipakai satu orang satu kali, ternyata dipakai berkali-kali.

"Saya dengar di RSCM hari ini dipakai 40 orang," kata Prabowo. Padahal, lanjut dia, orang yang sakit ginjal itu harus hidup dari pencucian darah. "Jika selang dipakai banyak orang, tentu bisa kena penyakit macam-macam. Hepatitis A, B, C, malaria, HIV. Bayangkan. Ini menurut saya, negara kita ini gagal melayani rakyat," ungkapnya.

Baca juga : Demokrat, PAN, PKS Hanya Nyumbang Doa Dan Usaha

Omongan Prabowo itu yang jadi ramai. Seharian kemarin, banyak media online mengulas omongan Prabowo ini. Makin panas ketika pihak RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyampaikan klarifikasi. Direktur Utama RSCM Dr Lies Dina Liastuti membantah omongan Capres 02 itu. Kata dia, pelayanan RSCM selalu mengutamakan mutu.

"Pelayanan hemodialisis (cuci darah) di RSCM menggunakan selang dan dialiser satu kali pakai (single use)," kata Lies lewat keterangan tertulisnya, Rabu (2/1). Lies menjelaskan, peralatan hemodialisis memerlukan tiga komponen utama. Yaitu mesin hemodialisis, selang hemodialisis (blood tubing), dan dialiser (artificial kidney/ ginjal buatan).

Mesin dialisis berfungsi sebagai pengatur proses dialisis, dan tak ada kontak langsung dengan darah pasien. Mesin dialisis digunakan bergantian untuk beberapa pasien. Selang hemodialisis digunakan untuk mengalirkan darah dari tubuh pasien ke dialiser, dan mengembalikan darah yang sudah didialisis kembali ke tubuh pasien. "Jadi, selang hemodialisis hanya digunakan untuk satu pasien, demikian juga dengan di RSCM," ujarnya.

Mendapat klarifikasi tegas dari RSCM seperti ini, Prabowo pun jadi kena bully pihak lawan. Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily heran, kenapa Prabowo bisa salah terus saat menyampaikan informasi. Menurut Ace, ini kesalahan fatal. Prabowo bukan figur yang hati-hati dalam menyampaikan sesuatu. "Seharusnya, dia cross check dulu kebenaran soal selang cuci darah ini," saran Ace, Rabu (2/1).

Baca juga : Pemilih Tidak Bisa Nyoblos Jika Cuma Bawa Suket Saja

Polemik ini langsung memanaskan dunia maya, termasuk jagat Twitter. Banyak yang geleng-geleng mendengar pernyataan Prabowo. Termasuk, Dr Tiara Shinta. "Lelucon apalagi ini, Prabowo? Selang buat cuci darah dipakai 40 orang, emangnya selang keran air di rumah," cuitnya di akun @tiarashinta. "Koalisi Prabowo kembali asbun," ujar @fahraniee.

Penulis Sumantri Suwarno meminta kubu Prabowo-Sandi berhenti menggunakan strategi kebohongan yang menurutnya sudah mencapai level membahayakan. "Statement soal selang cuci darah ini memang ngawur. Bisa menimbulkan kekacauan," ujarnya di akun @mantriss.

Wasekjen Demokrat Andi Arief ikut berkomentar. Dia meminta Prabowo dan Sandi lebih hati-hati agar tak terus membuat kesalahan. "Kampanye 3 bulan ke depan, diharapkan Pak Prabowo dan Sandi fokus dan tidak membuat kesalahan-kesalahan yang merugikan internal koalisi, maupun yang menyangkut materi kampanye. Musuh Pak Prabowo-Sandi adalah diri bapak berdua sendiri," ujar Andi di akun @andiarief__.

Senada disampaikan akun @esatrasan. Dia menyarankan Prabowo irit bicara. "Cukup yang substansial saja. Yang receh nggak usah dikomentari. Kepleset dikit jadi bulan-bulanan, digoreng lawan. Salam," ujarnya.

Baca juga : Ibas Oke, Budiman Oke, Apalagi Johan

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade membela. Kata dia, apa yang disampaikan Prabowo sebenarnya sudah jadi rahasia umum. Banyak informasi beredar, kalau pengguna BPJS Kesehatan ada yang pakai selang bersama. Padahal, itu rentan menimbulkan penyakit. "Kalau tidak benar, ya tinggal klarifikasi," kata Andre, Rabu (2/1).

Menurut Andre, dalam pidato itu, Prabowo menjelaskan soal kondisi finansial Indonesia, yang kini sangat kurang. Sehingga, BPJS Kesehatan menombok dana sangat besar.

Sebelum kasus selang cuci darah, pidato Prabowo sempat jadi ramai juga. Misalnya, soal tampang Boyolali. Ada juga soal negara punah jika kalah pilpres. Sampai soal dia memarahi wartawan, yang dianggap tak netral memberitakan aksi reuni 212. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.