Dark/Light Mode

Puan Soal Mega dan Paloh

Kami Akur, Kami Rukun

Rabu, 13 November 2019 06:30 WIB
Ketua DPR  Puan Maharani berswafoto dengan Ketua Umum  Partai  Nasdem Surya  paloh dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menghadiri  HUT ke-8 partai  Nasdem di Jakarta, Senin (11/11). (Foto: IG@puanmaharaniri)
Ketua DPR Puan Maharani berswafoto dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya paloh dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menghadiri HUT ke-8 partai Nasdem di Jakarta, Senin (11/11). (Foto: IG@puanmaharaniri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebulan terakhir, hubungan Ketum Nasdem Surya Paloh dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan merenggang. Berbagai kejadian memperkuat dugaan tersebut. Namun, Puan Maharani menepis kabar tersebut. Putri Megawati itu mengatakan, hubungan ibunya dan Paloh akur dan rukun-rukun saja.

Keretakan hubungan Paloh dan Mega sudah tersiar sejak lama. Tepatnya setelah Mega menjamu Prabowo Subianto nasi goreng di rumahnya, Teuku Umar, Jakarta, akhir Juli lalu. Setelah itu, kedua bos parpol itu bergantian melakukan manuver. Misalnya, di saat Mega menjamu makan Prabowo, Paloh mengundang Anies Baswedan ke markas Nasdem.

Dari kedua kejadian itu muncul istilah poros Teuku Umar dan Gondangdia jelang penyusunan kabinet. Isu ini makin memanas setelah Mega tertangkap kamera tak mau menyalami Paloh di acara sidang MPR. Manuver Paloh terus berlanjut dengan menemui Presiden PKS Sohibul Iman.

Di pembukaan kongres, Paloh kemudian mengomentari soal ada partai yang ngaku Pancasila tapi berperilaku jauh dari nilai-nilai Pancasila. Paloh tak menyebut partai mana yang dimaksud. Berbagai kejadian itu bikin publik yakin bahwa kedua partai sedang terlibat dalam perang dingin. Alias sedang tak baik-baik saja.

Baca juga : Disengat Masinton Soal Pengadaan Prasana Intelijen, Kejagung Buka-bukaan

Puan menepis kabar tersebut. Menurut Ketua DPR itu, hubungan Mega dengan Paloh baik-baik saja. Akrab. “Enggak pernah ada kerenggangan. Kalau politik ada dinamika, biasa-biasa saja,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, keakraban tersebut bisa dilihat saat Paloh menyambut ibunya di acara penutupan Kongres II Partai Nasdem Senin malam kemarin. Sambutan Paloh terhadap Mega menunjukkan bahwa hubungan antara dua tokoh politik nasional itu terjalin dengan rukun. “Megawati senyum-senyum salaman. Waktu Megawati dan saya hadir. Surya juga menyambut bareng di depan pintu, kita naik lift bareng-bareng. Semuanya biasa-biasa saja dan ini menunjukkan kami tetap akur, kami rukun,” ujar Puan.

Puan menegaskan, PDIP dengan Nasdem masih mau bersama-sama dalam koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Kalau ada satu partai yang membuat manuver yang mengejutkan ia menilainya sebagai hal yang wajar saja. “Partai politik perlu membuat satu kejutan-kejutan, ya partai politik harus seperti itu. Kalau enggak ya, adem ayem datar-datar, enggak seru,” ungkapnya.

Sebelumnya, Puan mengunggah foto yang menggambarkan keakraban Mega bersama Paloh di Instagram miliknya. Foto yang dimaksud adalah foto selfie, saat ia mendampingi ibunya naik lift bersama Paloh. “Selamat Hari Ulang Tahun Partai Nasdem dan selamat Pak Surya Paloh terpilih kembali menjadi Ketua Umum Partai Nasdem,” tulis Puan.

Baca juga : Didamaikan Luhut, Garuda dan Sriwijaya Akur Lagi

Di acara Kongres itu, Paloh menyanjung Megawati setinggi langit. Ia menyebut Mega sebagai sahabat sejati Nasdem. “Betapa saya masih sayang pada Mbak Megawati. Jangan pernah ragukan itu,” kata Paloh yang disambut tepuk tangan. Dipuji begitu, Megawati tersenyum.

Jokowi juga membantah anggapan bahwa partai koalisi pemerintah tidak rukun. “Keliru gede sekali. Kita rukun saja,” tegasnya. Soal insiden Mega yang tidak bersalaman dengan Paloh di acara pelantikan DPR, Jokowi menganggap perkara biasa. Ia pun sering mengalaminya.

“Itu kelewatan saja. Wong saya ka lau salam tangan kadang ke sini, kele watan sering,” tutur Jokowi. Usai berpidato dan meninggalkan podium, Jokowi yang berjalan ke tempat duduknya yang berada di sebelah Paloh. Paloh menyambutnya. Keduanya kemudian berpelukan erat.

Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan, membaiknya hubungan Mega dan Paloh tak lepas dari peran Jokowi. Dalam pidato di acara Nasdem, Jokowi mengatakan akan merangkul Paloh lebih erat lagi. “Setelah pidato pun dibuktikan,” kata Emrus, kemarin.

Baca juga : AS Pastikan Siap Kerja Sama dengan Jajaran Kabinet Jokowi

Dia bilang, pidato Jokowi mempertegas bahwa koalisi masih solid. Memang, kata dia, awalnya ada ganjalan antara Paloh dengan partai koalisi, terutama PDIP. Hubungan makin kaku setelah Paloh menemui tokoh opisisi, Presiden PKS Sohibul Iman. “Sekarang, hubungan itu kembali cair. Saya yakin ada komunikasi-komunikasi personal antar kedua tokoh sebelum pidato itu disampaikan,” ujarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.