Dark/Light Mode

SBY Fokus Jaga Ibu Ani

AHY Ketum Demokrat Pasti, Tapi Tidak Sekarang

Selasa, 26 Februari 2019 12:51 WIB
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersama putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono, mendampingi Ibu Ani yang sedang menjalani pengobatan kanker darah di National University Hospital Singapura. (Foto: Istimewa)
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersama putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono, mendampingi Ibu Ani yang sedang menjalani pengobatan kanker darah di National University Hospital Singapura. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ibu Ani Yudhoyono tengah menjalani perawatan di Singapura karena penyakit kanker darah. SBY pun fokus menjaga sang istri. Lantas, bagaimana nasib Partai Demokrat? Isu yang beredar, SBY bakal menyerahkan jabatan ketum kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun, hal itu dibantah. Meski para kader  menilai AHY sudah layak jadi ketum,tetap tak bisa diputus sekarang. Harus melalui kongres.

Isu SBY bakal menyerahkan jabatan ketum ke AHY sudah beredar di dunia maya. Bunyinya begini,“Infonya: AHY akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Karena Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina sedang sibuk di luar negeri. Sekjen dan Bendum sibuk nyaleg. Maka, Ketua Umum diserahkan kepada AHY persisnya pada 1 Maret nanti. Wallahualam bishawab”.

Wasekjen Demokrat, Andi Arief membantah akan ada pergantian ketum dalam waktu dekat. Ihwal ini akan dibahas saat Kongres Partai Demokrat tahun 2020. “Ketum kan nanti di kongres. Ketum akan dipilih di kongres,” kata Andi, Senin (25/2).

Baca juga : Jenderal Luhut Pastikan Tidak Ada Dwifungsi TNI

Meski membantah, Andi mengatakan, desakan kader agar AHY menjadi ketum bukan kabar burung. Ada suara yang berharap putra sulung SBY ini berperan lebih banyak lagi. “Memang sekarang ada keinginan DPD dan kader agar SBY konsentrasi mengurus Ibu Ani. Lalu, AHY memimpin kemenangan pileg. Jadi, cuma konsentrasi menang pileg. Ketum tetap SBY sampai Kongres 2020,” sebut Andi.

Andi menegaskan, kader Demokrat tak mungkin memaksa SBY mengurusi pileg ketika Ibu Ani tengah sakit. Lagipula, keinginan tersebut masih sebatas wacana, belum ada keputusan apa pun. “Ibu Ani, selain istri Pak SBY, merupakan belahan jiwa partai. Kami semua ingin Ibu Ani segera sembuh dan partai tetap bersinar. Keinginan kader dan DPD belum diputuskan oleh SBY. Baru wacana,” tegasnya.

Senada, Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Imelda Sari, menyebut informasi tersebut tidak benar alias hoaks. “Sudah pasti hoaks,” kata Imelda, kemarin. Saat ini, Demokrat fokus pada pemenangan pileg dan pilpres. “Tunggu saja pekan ini, akan adankonferensi pers,” tambahnya.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok juga menyebut isu AHY menggantikan SBY dalam waktu dekat, hanya spekulasi. Kepastiannya tetap ada di kongres. “Untuk saat ini isu-isu saja, spekulasi. Kalau ada ide AHY di kongres nanti,” kata Mubarok, Senin (25/2).

Baca juga : Ahmad Yani : Jalan Tol Sudah ada, Tapi Tidak Dipakai Kan Lucu Juga Ya...

Menurut Mubarok, setiap peristiwa pasti ada hikmahnya. Konsentrasi SBY merawat sang istri menjadi momentum bagi partai, untuk memunculkan tokoh selain SBY. Dipastikan, SBY tidak akan begitu menonjol di Pemilu 2019. “Mungkin ini hikmah dari Tuhan ya,karena Pak SBY kan tampil terlalu menonjol nggak bagus, absen juga nggak bagus, ketika istrinya sakit ya harus mengutamakan istri. Komitmen ke Prabowo tetap kuat, tetapi tidak aktif,” kata Mubarok.

Dijelaskan, sementara SBY fokus mengurus istri tercinta, AHY memimpin pemenangan Pileg 2019. AHY saat ini menjadi Ketua Kogasma (Komando Satuan Tugas Bersama). “Dia kan memang Ketua Koordinator Pemenangannya,” kata Mubarok.

Kalaupun nantinya AHY jadi ketum, Mubarok menilai memang layak. Kesan AHY tinggal menunggu waktu menjadi ketum Demokrat juga disampaikan Wasekjen Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana. Menurutnya, AHY adalah sosok yang layak memimpin Demokrat. Di kalangan kader, wacana itu tidak terbantahkan. 

“Tentu aspirasi kita sudah dengarkan dari dulu, bahwa figur AHY-lah yang sangat layak melanjutkan kepemimpinan PD,” kata Putu, Senin (25/2).

Baca juga : SBY Absen, Demokrat Optimis Tetap Menang

Putu bahkan tak ragu menyebut tugas AHY saat ini melanjutkan tugas SBY sebagai ketum. “Tentu fokus Bapak SBY saat ini adalah merawat dan menemani Ibu Ani sedangkan AHY melanjutkan tugas kepemimpinan Bapak SBY,” pungkasnya.

Pengamat Politik UIN Jakarta, Adi Prayitno menyebut AHY menjadi Ketum Demokrat tinggal menunggu waktu saja. Posisi itu memang terkesan sudah dipersiapkan SBY dan Demokrat semenjak gelaran Pilkada DKI Jakarta 2017. “Jadi ketumnya bukan sekarang, nanti. AHY juga sedang dipersiapkan menjadi Capres 2024,” ujar Adi kepada Rakyat Merdeka.

Menurutnya, saat ini Demokrat tak hanya berupaya mendongkrak popularitas AHY, tapi juga memperjuangkan partai menjadi tiga besar di Pemilu 2019. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.