Dark/Light Mode

Mayor AHY Vs Jenderal Moeldoko

SBY Dan Jokowi Ada Komentar..?

Rabu, 3 Februari 2021 06:05 WIB
Ketua umum Partai Demokrat AHY (kiri) dan Kepala Staf Presiden Moeldoko (kanan). (Foto: Instagram/Istimewa)
Ketua umum Partai Demokrat AHY (kiri) dan Kepala Staf Presiden Moeldoko (kanan). (Foto: Instagram/Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu kudeta Ketum Demokrat yang kian memanas berujung ke dua pertarungan dua pensiunan prajurit TNI. Mayor Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) versus Jenderal Moeldoko. Meski begitu, SBY dan Jokowi masih diam saja.

Kemarin, Partai Demokrat melalui Anggota Majelis Tingginya, Syarif Hasan membuka lima nama yang menjadi otak di balik rencana kudeta partai besutan SBY itu. Empat di antaranya adalah kader dan eks kader, yakni Darmizal, Marzuki Alie. Muhammad Nazaruddin, dan Johnny Allen Marbun. Sisanya adalah non kader, yakni Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.

Sebenarnya, nama ini sudah beredar dari Senin (1/2). Namun, masih sekedar angin dan bahan tebak-tebakkan. Hanya nama Moeldoko yang disebut jelas.

Mengetahui namanya disebut, Darmizal menggelar konferensi pers bersama sejumlah eks petinggi Partai Demokrat di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.

Baca juga : Jokowi Berbinar-binar

Mayoritas dari mereka, kompak mengenakan seragam biru dengan logo Partai Demokrat. Meskipun tidak lagi tercatat aktif di kepengurusan. Tapi, sebelumnya mereka sempat menduduki posisi strategis di partai berlogo mercy itu.

Selain Darmizal, ada eks Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Henky Luntungan, Eks Wasekjen Partai Demokrat Ahmad Yahya, eks Wasekjen Partai Demokrat Tri Yulianto dan eks anggota DPR dari Fraksi Demokrat Anton Rifai. Mereka duduk di meja berjejer menghadap awak media dan bergiliran angkat bicara.

Dalam kesempatan itu, Darmizal terang-terangan mendukung Moeldoko. Menurutnya, orang ring satu Istana itu adalah sosok yang mudah ditemui. Jawaban itu sekaligus mengonfirmasi pertemuan-pertemuan yang digelar antara tokoh Demokrat dengan mantan Panglima TNI itu.

Menurutnya, saat ini kader Partai Demokrat menginginkan adanya perubahan yang lebih baik ke depan. Yakni ingin kembali menjadi partai besar. Sehingga, dia menilai wajar jika ada suara-suara yang meminta agar Kongres Luar Biasa (KLB) digelar.

Baca juga : Jenderal Napoleon Cuekin Surat Dari Markas Interpol

Disebut terlibat ikut dalam gerakan kudeta itu, Marzuki Alie membantah. Ia menyebut, tudingan itu fitnah yang keji. Dua kader terduga lainnya sejauh ini masih bungkam. Max Sopacua yang belakang namanya ikut keseret, juga kesal dituding mau kudeta.

Sinyal adanya gonjang-ganjing di internal Demokrat ini sebetulnya sudah disampaikan SBY melalui akun Twitternya, Minggu (31/1) lalu.

Sehari sebelum putranya, AHY menggelar konferensi pers, Senin (1/2). Namun tidak gamblang. Belum begitu jelas kepada siapa sentilannya di Twitter itu diarahkan.

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu hanya menulis soal moral dan adab dalam berpolitik. Dia juga menyebutkan tiga golongan manusia di dalamnya.

Baca juga : Jokowi Tidak Takut Didemo

“Bagi siapapun yang memegang kekuasaan politik, pada tingkat apapun, banyak cara berpolitik yang lebih bermoral & lebih beradab. Ada 3 golongan manusia, yaitu “the good”, “the bad” & “the ugly”. Kalau tidak bisa menjadi “the good” janganlah menjadi “the ugly”. *SBY*,” cuitnya di akun @SBYudhoyono, Minggu (31/1).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.