Dark/Light Mode

Zulkifli Dan Jokowi Bertemu Di Istana

PSI Dan PKPI Curigai PAN Mau Gabung Koalisi Jokowi-Ma’ruf

Jumat, 26 April 2019 08:23 WIB
Presiden Jokowi (kiri) saat menerim kedatangan Ketua MPR yang sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pada Rabu (24/4). (Foto: Istimewa).
Presiden Jokowi (kiri) saat menerim kedatangan Ketua MPR yang sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pada Rabu (24/4). (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Dari jumlah kursi yang dimiliki Jokowi-Ma’ruf ke depan, sebagai pendukung utamanya adalah sekitar 60 persen. “Apakah nanti ada proses rekonsiliasi, proses konfigurasi, sepenuhnya nanti setelah penetapan presiden dan wakil presiden dilakukan,” ujar Hasto.

Namun dua parpol koalisi pendung Jokowi-Ma'ruf menyatakan menolak kehadiran PAN. Jubir PSI, Dedek Prayudi mengaku sudah bisa menebak arah politik PAN pasca Pilpres 2019 ini.

PAN ingin mengulang kebersamaan seperti di awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. “PAN merapat ke pihak yang menang atau prediksi menang karena memang seperti itu sejak dulu, tidak mengambil posisi di luar pemerintah,” katanya kepada Rakyat Merdeka, Kamis (25/4).

Baca juga : Warga Tangerang Sambut Pawai Karnaval Jokowi-Maruf

Menurutnya bila ada pemikiran ingin bergabung, baiknya PAN tertibkan dulu Amin Rais. “PAN melalui Amien Rais telah berulang ‘provokasi’ baik itu secara eksplisit maupun implisit untuk mengggembosi pak Jokowi. Ini jadi catatan kami,” tegasnya.

Wakil Ketua Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi menilai, PAN tidak punya urat malu kalau sekarang berpikir pindah koalisi. Ini sama saja seperti kejadian di awal pemerintahan Jokowi kemarin.

“Ada gula ada semut. Di mana ada kekuasaan, di situlah PAN akan merapat,” kata Teddy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : WNI Di Honolulu Dan Philadelphia Bersatu Menangkan Jokowi-Ma’ruf

PKPI, lanjut dia, tentu tidak bisa menolak bila Jokowi selaku presiden akhirnya menerima PAN. Namun sebagai mitra koalisi, tentu PKPI akan memberikan masukan pada Jokowi.

“Kalau PKPI ditanya sarannya oleh Presiden, maka kami akan memberikan saran, pilihlah para pembantu yang tidak dekat atau yang berafiliasi dengan kelompok anti Pancasila,” tegasnya.

Sementara itu, Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi), Jeirry Sumampow menilai PAN tidak layak masuk koalisi Jokowi-Ma’ruf. Kata dia, PAN dinilai tidak berkeringat untuk memenangkan Jokowi dan Ma’ruf Amin.

Baca juga : Jokowi Masuk Kandang Prabowo, Prabowo Masuk Kandang Jokowi

“Cukup di periode pertama, PAN mendapat keenakan. Kala itu bisa dimaklumi karena saat itu, Jokowi memang membutuhkan tambahan anggota koalisi agar meraih suara mayoritas di parlemen,” ujarnya. [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.